Kucuran air mata Sri Mulyani di hadapan anggota  DPR- RI pada 17 September 2024 sangat mengharukan setiap insan yang menyaksikannya.
Pikiran dan hati saya pun penuh  kegalauan waktu itu.  Siapakah yang akan menakhodai bendahara negara ini nanti?  Sri Mulyani sepertinya tidak mungkin lagi. Begitu kata saya dalam hati. Saya kira orang banyak pun berpikiran demikian.Â
Pasalnya, banyak orang yang menilai hubungan Sri Mulyani  dengan Prabowo di kabinet kurang serasi terutama mengenai anggaran Kementerian Pertahanan.
Banyak orang yang kemudian berspekulasi soal siapa gerangan yang bakal menjadi menteri keuangan pengganti  Sri Mulyani. Mencari penggantinya tentu tidaklah mudah.  Pasalnya?  Reputasi dan integritasnya tinggi.
 Ia diakui bukan saja oleh para ekonom, birokrat, dan pelaku usaha dalam negeri yang nasionalis tapi juga tokoh-tokoh keuangan dunia. Tentu saja oleh Bank Dunia juga, tempatnya bekerja sekian lama sebelum dipanggil pulang ke Tanah Air untuk menjadi menteri.
Beberapa bulan terakhir ini  berbagai kalangan yang peduli terhadap  kemajuan bangsa mulai mendiskusikan dan  menilai nama-nama  yang layak menjadi menteri keuangan.Â
Beberapa nama mengemuka. Bambang Brodjonegoro, Mahendra Siregar, Thomas Djiwandono, Chatib Basri, Mari Elka Pangestu termasuk.
Memang,  harus diakui bahwa untuk menghadapi tantangan  geopolitik dan  ekonomi global serta mewujudkan keinginan Prabowo untuk merealisasikan  pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia perlu Menkeu sehebat Sri Mulyani. Pasti tak mudah mencarinya. Kalau sampai salah orang risikonya besar. Â
Di hadapan DPR RI, Sri Mulyani menyatakan bahwa untuk tahun anggaran 2025 belanja pembangun dalam APBN mencapai sekitar Rp 3.600 triliun di mana Rp 3.000 triliun  bersumber dari penerimaan negara.Â
Saya pun berpikir siapa yang mampu mewujudkannya. Â Saya kurang yakin bahwa orang-orang yang disebut-sebut bakal pengganti itu mampu melakukannya.
Saya bukan meragukan kemampuan intelektual atau integritas mereka.Â
Tapi, saya kurang yakin kalau mereka sanggup  memanfaatkan momentum yang sudah terbangun selama ini  dan bisa melanjutkan sinergi yang melibatkan kementerian keuangan, kementerian-kementerian  lain,  serta dunia usaha terlebih investor asing.
Tetapi, Â kekhawatiran saya dan orang banyak itu menjadi pupus setelah presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil Sri Mulyani dan menjadikannnya menteri keuangan.
 Sebagian besar rakyat Indonesia bersuka cita. Pasar juga  langsung memberi respon positif. Rupiah yang seketika menguat merupakan salah  satu pertandanya.
Terimakasih Pak Prabowo! Terimakasih Ibu Sri Mulyani! Â Ternyata Pak Prabowo dan Ibu Sri Mulyani berjiwa besar dan mampu mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi.
Pak Prabowo benar-benar negarawan sejati. Tuhan kiranya memberkati dan memberi kesehatan serta sukses kepada pemerintah di bawah kepemimpinan pasangan Prabowo -- Gibran.
MPT, bermukim di Tangerang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H