Mohon tunggu...
Tumangger z
Tumangger z Mohon Tunggu... Penulis - Aksara

La Tahzan, Yakinlah semua berawal dari kecil, tidak ada yang mudah kecuali kita bersungguh-sungguh untuk memudahkannya atas kehendak-Nya pula

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ini Hanya tentang Arogansi! Maut Tak Ada Urusan dengan Corona!

14 Maret 2020   15:44 Diperbarui: 15 Maret 2020   07:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah virus yang dinamai Corona, kini merambat ke puluhan negara yang asalnya pertamanya dari negara yang tak terkalahkan katanya, negara yang paling kuat, negara penguasa ekonomi dunia, yang warganya bahkan sudah disebar kemana-mana dan tumbuh besar menjadi penduduk lokal. Tetapi dengan mengakui kekuatannya kepada dunia bahkan makhluk sekecil virus ternyata tak bandingannya.

Mendengar pidato perayaan hari besar China atau RRC oleh Presiden Xi Jinping mengatakan  "No force can stop the Chinese people and the Chinese nation forging ahead" kemudian bisa dimengerti. Yang berarti tidak ada kekuatan apapun yang menandingi negara ini" Realitanya memang mereka tengah diatas angin, naik daun, orang kaya yang akan menguasai ekonomi nomor satu dunia dan akan mengalahkan Amerika, mereka percaya bahwa perekonomian adalah tangkainya kehidupan, dengan kekayaan berlimpah dunia bisa di obok-obok sesuka hati, tanpa siapa yang berani menantang apalagi mengecam. 

Tetapi mereka lupa akan kekuasaan Tuhan, mereka menyangka segalanya tentang harta, bahkan lupa setelah mati ada kehidupan baru lagi yaitu hari perhitungan. Lantas dengan kesombongan itu pula Allah murka dengan mengirimkan wabah Corona yang kini sudah menyebar luas kemana-mana.

Ketika menghadapi itu, mana yang tadinya anggar-anggar kekayaan yang berlimpah, mana yang punya kekuatan militer perang terbaik, mana yang punya pasukan elite terdidik, mana yang baru saja berkoar-koar tentang kebengisannya, bahkan mereka menyiksa kaum minoritas dengan menindas sampai keturunan tandas diluluhlantahkan secara hewani dan tak berprikemanusiaan. Ayo, mana pemerintahan yang menganggap dirinya penguasa alam. Mana?

Mungkin kau bisa menang melawan dengan perlengkapan persenjataan yang kau punya. segala bentuk serangan darat, laut dan udara mungkin tak perlu kau pusing kepala menepisnya, tetapi serangan dari jaringan tubuhmu tak mampu kau bendung, makhluk kecil dapat melemahkanmu tak berdaya, itulah balasan atas kesombongan yang kau umbar melalui kegirangan.

Akibat kesombongan, kini semua kehidupan terlibatkan, penyakit oleh virus ini telah tularkan merangkak ke seluruh kawasan, 64 negara sudah tercatat menanggung derita. Allah murka kepada satu makhluk tetapi berimbas kepada seluruhnya, itulah virus Corona yang diciptakan menegur kebengisan. Bukankah fenomena ini mengingatkan kita kepada jaman dahulu kala tentang kebengisan para kaum hartawan hingga menganggap dialah sang Esa, mereka kufur dengan harta diantanya yang paling memories seperti Firaun, Korun, Namrud dan lainnya. 

Bukankah mereka juga berlaku sombong dan arogansi terhadap kehidupan? Lalu seperti apa mereka, lihatlah Namrud yang mati karena seekor lalat masuk ke hidungnya. Bukankah seorang raja yang bertubuh besar di kalahkan oleh makhluk kecil yang menghinggap. Mana otot besar itu, mana suara yang menggelegar? Mana harta kekuasaan yang berlimpah itu, mampukah menolong? Rasanya tidak! Sam sekali tidak...

Dan kini lebih tragis, Allah mengirimkan virus Corona yang tak tampak secara kasat mata. Penyakit tersebut kini telah membayangi negeri-negeri bahkan dianggap seperti malaikat maut yang sudah mengintai setiap waktu, ia seperti menghantui dunia yang sudah merenggut jiwa beragam usia. Tapi kami tidak takut itu, seorang muslim hanya takut kepada Allah sang pencipta bukan yang diciptakan, karena mati bukan urusan Corona tetapi urusan Sang Semesta, mengatasi Corona hanya satu yaitu bersih dari segala kotoran, makan makanan yang halal seperti yang sudah di ajarkan Rasullullah.

Mungkin beberapa negara sudah berhasil menangani beberapa kasus kecil penyebaran Virus Corona dan pencegahan yang upayakan adalah dengan mengutamakan kebersihan, uji laboratorium dan segala perangkat-perangkatnya juga paling merekomendasikan mencuci tangan setiap bepergian kemana minimal 20 detik. Tetapi tentang pencegahan seperti itu kita tak perlu diajarkan, Islam memang sudah dianjurkan hidup bersih, jangankan 20 detik mencuci tangan bahkan berdurasi 3-5 menit kami membasuh anggota tubuh untuk mensucikan diri atau sering disebut berwudhu. 

Dalam sehari sebanyak lima kali berwudhu, jadi tidak perlu takut bahkan sampai menganggap Corona lebih menakutkan daripada Tuhan, seperti kejadian-kejadian sekarang yang sangat panik terkena tularan. toh bila pun terserang, jika ajal memang sudah tiba itu memang takdir kita bukan campur urusan Corona. Virus hanya makhluk kecil yang menyerang sembarang  bukan pencabut nyawa, jadi sebagai umat muslim tak perlu khawatir akan itu, semua catatan hidup sudah diatur di buku yang bernama Luh Mahfuz, tak ada hindar menghindari, tak ada sembunyi-sembunyi, ketakutan berlebihan melainkan hanya berpasrah kepada Tuhan dengan menjalankan sesuai ketentuan yang diajarkan.

Corona hadir sebagai pencegah kesombongan, kekufuran, dan akan menghantui yang berwatak arogansi, yang menganggap dirinya adalah kebenaran. Corona akan jauh dari orang-orang bersih, yang menjaga wudhunya, menjaga makanannya serta memanjatkan doa untuk dijauhkan dari segala wabah dan penyakit berbahaya lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun