Mohon tunggu...
Tulus Muliawan
Tulus Muliawan Mohon Tunggu... Juru ketik yang hobi motret dan bikin video -

https://instagram.com/travelusmuliawan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala AFF 2018, Indonesia Sudah Gagal dari Awal!

22 November 2018   14:44 Diperbarui: 3 Desember 2018   11:09 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya solusi yang mau saya sampaikan ini bukanlah hal baru untuk persepakbolaan Indonesia. Solusi ini mungkin terbilang klasik, tapi kenyataannya jalan keluar yang sering ditawarkan banyak orang ini tidak pernah direalisasikan dari dulu sampai sekarang.

Intinya saya mau bilang bahwa sudah saatnya sepak bola Indonesia ditangani sama orang yang bener-bener ngerti bola, bukan dipegang sama pengusaha yang coba-coba mencari keuntungan dari sepak bola, dan diberi kursi sebagai pengurus PSSI. Boro-boro ngatur liga, nonton pertandingan di stadion pun mungkin mereka jarang. Padahal seperti yang saya bilang tadi, liga itu penting banget!

Baru-baru ini, Pak Erick thohir mengaku tertarik mengelola liga Indonesia. Tentu ini jadi kabar bagus buat persepakbolaan Indonesia. Sebab kita semua tau Pak Erick punya segudang pengalaman dalam hal manajemen sepak bola. Buktinya, dia menjadi pemilik klub DC United di Amerika sampai menjadi Presiden klub raksasa Italia, Inter Milan. Artinya, kualitasnya udah diakuin di level internasional.

Pengalaman Pak Erick itu nggak main-main lho! Indonesia butuh banget orang sekelas beliau untuk memajukan kualitas sepak bolanya, apalagi kalau dijalanin dengan pendekatan industri olahraga. Saya yakin, kalau Pak Erick bener-bener jadi mengelola liga Indonesia, pertandingan-pertandingan di Indonesia akan enak ditonton. Nggak ada lagi penonton masuk lapangan atau wasit ngibrit dikejar pemain.

Sekali lagi, menurut saya liga itu penting! PSSI nggak usahlah gaya-gayaan bayar pelatih mahal kalau nggak punya duit. Mending duit yang pas-pasan itu dipake untuk benerin kompetisi lokal, baik kompetisi senior maupun junior. Kalau kompetisinya berkualitas, Insya Allah pemain-pemainnya juga bisa main bagus di level internasional. Nggak kayak sekarang, keliatan banget permainannya jomplang.

Sebagai penutup, saya berharap bapak-ibu pengurus PSSI mulai bener-bener memikirkan kemajuan sepak bola Indonesia, jangan hanya memikirkan politik dan keuntungan finansial semata. Sebab kemajuan sepak bola Indonesia ada di tangan Anda-anda. Satu hal lagi, kalau Indonesia nggak mau gagal dari awal, persiapan harus bener-bener maksimal!

*Jangan baper ya PSSI, namanya juga opini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun