[caption caption="Tugu nol kilometer yang berdiri di sabang merupakan simbol titik paling barat indonesia. Titik paling timur berdiri di merauke, papua. (Tulus Muliawan)"][/caption]
Keindahan bentang alam dan keberadaan Tugu 0 Kilometer sebagai simbol titik paling barat Indonesia menjadikan Kota Sabang sebagai destinasi favorit para wisatawan. Tak heran jika setiap musim liburan datang, kota yang berada di Pulau Weh ini selalu dipadati pengunjung domestik maupun mancanegara.
Buat pengunjung yang berencana menghabiskan liburan di Sabang, disarankan datang pada tengah pekan. Sebab, saat akhir pekan tiba, akses menuju Sabang akan sangat sulit. Kapal ferry dan kapal cepat dari Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh sudah pasti penuh sesak oleh pengunjung yang ingin menyeberang ke Sabang.
Bagaimana kalau tak punya jatah libur yang panjang?
Jangan khawatir, pengunjung tetap bisa menikmati pesona pariwisata di Sabang dalam waktu singkat. Untuk menjelajah seluruh sudut dan menikmati keindahan Sabang, Anda hanya butuh waktu 48 jam alias tiga hari dua malam.
Bagaimana transportasi untuk tamu yang datang dari jauh?
Tenang, di Sabang ada banyak jasa penyewaan sepeda motor dan mobil. Tarif sewa sepeda motor berkisar antara Rp 75-100 ribu perhari. Sedangkan sewa mobil sekitar Rp 300 ribu rupiah perhari, tergantung jenis mobilnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah itinerary singkat untuk menjelajah sabang dalam 48 jam:
[caption caption="Kapal motor lalu lalang mengantarkan para wisatawan yang ingin menyeberang ke Pulau Rubiah. Penyeberangan dari Iboih ke Rubiah tak sampai 3 menit. (Tulus Muliawan)"]
Hari Pertama
Untuk memaksimalkan liburan di Sabang, pengunjung disarankan menyeberang dengan kapal paling pagi dari Banda Aceh. Dengan begitu, pengunjung diperkirakan tiba di Sabang pukul 10.00 WIB. Supaya tidak telat, yang datang dari luar Aceh disarankan menginap semalam di Banda Aceh sebelum menyeberang ke Sabang.
10.00
Setelah tiba di Pelabuhan Balohan Sabang dan menyewa kendaraan di gerai-gerai yang tersedia di sekitar pelabuhan, destinasi pertama yang bisa dikunjungi adalah Pantai Iboih. Pantai itu berjarak 32 km dari Balohan. Akses menuju Iboih cukup bagus, jalannya mulus, naik turun, dan berliku. Kita tidak akan bosan karena akan dimanjakan dengan pemandangan indah selama kira-kira 1-1,5 jam perjalanan.
12.30
Sesampainya di Iboih, segera check-in di penginapan yang sudah dibooking sebelumnya. Disarankan untuk booking jauh-jauh hari sebelum penginapan penuh, apalagi saat musim libur panjang. Nah, sambil beristirahat sejenak, kita bisa bersantai di bibir Pantai Iboih untuk menikmati embusan angin dan pemandangan laut yang tampak bagaikan akuarium raksasa dengan beragam jenis ikan di dalamnya.
13.00
Setelah melepas lelah, bergegaslah menuju Pulau Rubiah. Di sana kita akan melihat biota laut yang cantik dan berbagai macam terumbu karang. Sebelum ke Pulau Rubiah, sangat disarankan untuk menyewa perlengkapan snorkeling atau peralatan. Harga sewa perlengkapan itu mulai dari 45 ribu sampai 400 ribu. Pengunjung juga akan dipungut biaya Rp 30 ribu perorang untuk sewa perahu boot menuju Pulau Rubiah.
16.00
Setelah puas menikmati keindahan Pulau Rubiah, saatnya kita melanjutkan destinasi ke Tugu 0 Kilometer. Jarak dari Pantai Iboih ke Tugu 0 Kilometer sekitar 10 kilometer dan bisa ditempuh dalam waktu 30 menit. Di sana kita bisa berfoto ria dengan latar belakang Tugu 0 Kilometer sambil menikmati matahari tenggelam ditelan Laut Andaman yang menghampar luas di sisi utara dan barat Pulau Weh.
18.00
Saat matahari telah tenggelam dalam peraduan, bergegaslah kembali ke Iboih. Sebab, jalan dari Tugu 0 Kilometer ke Iboih dikelilingi hutan rimbun dan tidak dilengkapi dengan penerangan jalan. Di Iboih, kita bisa menikmati santap malam ditemani dengan desir ombak dan belaian angin di tepi pantai. Usahakan jangan tidur terlalu malam karena perjalanan di hari kedua akan lebih panjang dan melelahkan.
[caption caption="Sejumlah pengunjung berfoto ria di karang-karang yang berada di sekitar Benteng Jepang. (Tulus Muliawan)"]
Hari Kedua
09.00
Kalau belum puas menikmati keindahan laut Iboih pada hari pertama, silakan menuntaskan rasa penasaran pada hari kedua. Tapi jangan lewat dari jam 09.00. Setelah sarapan dan check-out dari penginapan, perjalanan akan berlanjut ke Pantai Pasir Putih. Pantai itu berada di sisi barat Pulau Weh. Dari sana kita bisa melihat dan merasakan belaian ombak dari laut Andaman yang berwarna biru kehijauan.
12.00
Pukul 12.00, perjalanan berlanjut ke Gunung Api Volkano Jaboi yang memakan waktu satu jam dari Pantai Pasir putih. Buat yang pernah mendaki Gunung Salak di Bogor Jawa Barat, obyek wisata Gunung Api Volkano Jaboi ini sekilas mirip dengan Kawah ratu di Gunung Salak. Jaboi berupa kawah yang didominasi belerang dengan kepulan asap tipis yang melayang di udara dan beberapa sumber air panas.
14.30
Pantai Pasir Putih dan Gunung Api Jaboi sudah, kini saatnya melanjutkan perjalanan ke Pantai Anoi Itam, Benteng Jepang, dan Pantai Sumur Tiga. Sebelum itu, pengunjung disarankan untuk check-in terlebih dulu di penginapan kedua. Pengunjung bisa menyewa penginapan di sekitar Pantai Sumur Tiga atau bermalam di wisma murah yang banyak tersebar di pusat kota Sabang. Fasilitasnya relatif sama.
16.00
Setelah menitipkan barang di penginapan, saatnya memacu kendaraan menuju Benteng Jepang. Benteng ini pernah menjadi pangkalan armada laut Jepang pada masa perang dunia kedua sekitar tahun 1942-1945. Di sana masih ada sisa peninggalan Jepang seperti bunker, penjara, dan meriam yang mengarah langsung ke laut. Dari benteng ini kita juga bisa melihat eksotisme Pantai Anoi Itam dari ketinggian.
17.30
Sambil berjalan kembali ke penginapan, pengunjung bisa mampir sebentar untuk menikmati sore hari di atas pasir putih Pantai Sumur Tiga. Pantai ini berada di sisi timur Pulau Weh. Kalau ditarik garis lurus kea rah timur laut, pantai ini berseberangan dengan Pantai Phuket, pantai legendaris di Thailand yang namanya sudah mendunia. Dari pantai ini, kita juga bisa melihat kapal-kapal raksasa yang melintas di tengah laut.
18.30
Karena letaknya berada di ujung barat Indonesia, wilayah Sabang mulai gelap sekitar pukul 19.00. Setelah puas di Pantai Sumur Tiga, perjalanan berlanjut ke Sabang Fair di tengah kota Sabang. Di sana kita bisa menikmati santap malam dengan menu khas Sabang, salah satunya sate gurita. Para penikmat kopi juga bisa menyeruput kopi khas Sabang yang banyak dijual di warung-warung pinggir jalan.
21.30
Sebelum makan malam, ada baiknya kita mampir sebentar ke pusat kota untuk membeli oleh-oleh khas Sabang seperti gantungan kunci, baju, ataupun makanan ringan semacam Bakpia Sabang dan Dodol Sabang. Sebab tidak akan sempat kalau harus belanja di hari terakhir. Pukul 21.30, kamu wajib kembali ke penginapan untuk merapikan barang-barang bawaan sebelum berangkat ke pelabuhan pada pagi hari di hari ketiga.
[caption caption="Pantai Sumur Tiga berada di sisi timur Pulau Weh. Tidak disarankan berenang di pantai ini karena arus ombak yang besar. (Tulus Muliawan)"]
Hari Ketiga
06.30
Tak terasa sudah hari ketiga. Sebelum menyeberang ke Banda Aceh, pengunjung bisa mengisi perut di kota Sabang. Di sana banyak dijajakan makanan pengganjal perut di pagi hari. Setelah itu, kita bisa singgah sejenak di tepi Danau Aneuk Laot, danau air tawar yang menjadi sumber air bersih di Sabang. Pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang Danau Aneuk Laot dari jalan raya kota Sabang sebelum ke Pelabuhan Balohan.
10.00
Pengunjung wajib sampai di Balohan pada pukul 10.00 pagi untuk melunasi penyewaan kendaraan (buat yang belum lunas), mengambil KTP/SIM yang menjadi jaminan penyewaan, dan membeli tiket penyeberangan ke Banda Aceh. Setelah semua beres, bergegaslah naik ke kapal dan pilih posisi duduk favorit. Kapal ferry akan berangkat pukul 11.00 WIB. Selesai sudah perjalanan 48 jam menjelajah Sabang.
[caption caption="Suasana pagi di Sabang Fair yang terletak di pusat kota Sabang. (Tulus Muliawan)"]
***
Perjalanan di Sabang dijamin aman karena tingkat kriminalitas di sana sangat rendah. Namun, bukan berarti kita bisa seenaknya. Kita harus tetap berhati-hati dan waspada setiap saat untuk menghidarkan diri dari bahaya. Semoga informasi ini bisa membantu. Satu pesan penting, jelajah negerimu, nikmati keindahannya, dan jaga kelestariannya. Selamat menjelajah!
Baca Juga:
Bertamu ke Rumah Rayap Musamus di Merauke
Tersihir Pesona Iboih
5 Hal Penting Yang Wajib Diperhatikan Sebelum Liburan ke Sawarna
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H