Mohon tunggu...
Tulus Muliawan
Tulus Muliawan Mohon Tunggu... Juru ketik yang hobi motret dan bikin video -

https://instagram.com/travelusmuliawan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengambil Pelajaran Penting dari Negara Hongaria

8 Agustus 2015   12:52 Diperbarui: 1 April 2016   09:54 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buda Castle, berdiri kokoh di tepi Sungai Danube yang membelah Kota Budapest. Foto: Tulus Muliawan

Akhir Juli 2015 kemarin, saya mendapat kesempatan spesial dari kantor untuk berkunjung ke Hongaria. Meskipun awalnya agak kaget karena tugas yang dibebankan ke saya cukup berat, alhamdulillah saya bisa menyelesaikannya dengan baik.

Hongaria adalah negara Eropa pertama yang saya kunjungi. Bagi saya, kunjungan perdana ini terasa luar biasa spesial karena bertepatan dengan hari ulang tahun saya yang ke-24. Nggak pernah kebayang bisa merayakan ulang tahun di Eropa.

Rasa takjub langsung menghampiri saya ketika baru mendarat di Bandara Ferenc Liszt, Budapest. Betapa megahnya bandara ini! Selain megah, bandara ini juga terlihat bersih dan segalanya tertata rapi. Luar biasa!

Keheranan saya bertambah ketika mendapat kesempatan melihat dari dekat arsitektur bangunan-bangunan kuno yang berdiri kokoh di sepanjang perjalanan dari bandara menuju Sirkuit Hungaroring.

Hongaria tetap mempertahankan ruang terbuka hijau. Pemandangan ini diambil dari Sirkuit Hungaroring. Foto: Tulus Muliawan

Satu hal yang membuat saya nggak berhenti berdecak kagum adalah, di tengah perubahan zaman seperti ini negara Hongaria tetap mempertahankan keaslian bangunan-bangunan di sana. Kok bisa ya?

Sehari kemudian, sejumlah pertanyaan yang berputar di kepala saya akhirnya terjawab. Seorang rekan bernama Hikmat banyak bercerita mengenai negara Hongaria. Dia punya banyak info meskipun baru menetap di Budapest selama enam bulan.

Ternyata, pemerintah Hongaria memang menerapkan undang-undang khusus mengenai bangunan di negara mereka. Setiap warga negara yang mengubah bentuk bangunan akan dikenai sanksi tegas!

Arsitektur Stasiun Keleti tidak pernah berubah meski zaman semakin maju. Stasiun kereta api ini dibuka pada 16 Agustus 1884. Foto: Tulus Muliawan

Hikmat melanjutkan ceritanya. Menurut cerita dia, warga Hongaria diizinkan untuk merenovasi bagian dalam sebuah bangunan, asalkan mereka mendapat izin resmi dan tertulis dari pemerintah. Hanya bagian dalam!

Bukan hanya soal bangunan, pemerintah Hongaria juga menetapkan aturan mengenai ruang terbuka hijau. Pembangunan rumah, hotel, dan lain sebagainya harus tetap memerhatikan aspek ruanh terbuka hijau.

"Makanya mas di Hongaria ini setiap bangunan selalu ada celah di tengahnya. Mereka diharuskan membuat taman di situ. Bukan cuma itu, warga dilarang menebang pohon, kecuali atas izin pemerintah," ungkap Hikmat.

Jadi nggak heran ya kalau keseimbangan lingkungan di sana tetap terjaga. Pohon-pohon yang rindang dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk berolahraga seperti bersepeda, jogging, ataupun sekadar jalan-jalan santai.

Santai sejenak sambil menikmati keindahan Sungai Danube. Foto: Tulus Muliawan

Selain keindahan tata kota dengan bangunan-bangunannya, budaya tertib masyarakat di Hongaria juga patut ditiru. Pada suatu malam, saya melintas di jalan-jalan kecil menuju hotel. Hebatnya, para penduduk tetap berusaha untuk mematuhi lalu lintas.

Malam itu tak ada lagi mobil yang berlalu lalang di jalanan, tetapi warga tetap berhenti ketika lampu merah untuk pejalan kaki menyala. Begitu pun sebaliknya, mobil-mobil selalu berhenti ketika lampu merah menyala.

Melihat kebiasaan ini, saya tertegun sejenak dan berpikir, apakah hal serupa bisa kami lakukan di Indonesia? Semoga pengalaman menarik ini bisa menginspirasi kita semua untuk menumbuhkan budaya hidup tertib dimana pun kita berada.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun