Mohon tunggu...
Tulus Hermawan
Tulus Hermawan Mohon Tunggu... Peternak - Seorang penulis yang berusaha menuangkan idenya

Tulus Hermawan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Penguatan Infrastruktur Supply Chain Sapi Potong Indonesia

22 Mei 2019   20:00 Diperbarui: 22 Mei 2019   20:16 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Proses pengangkutan dan pengumpulan ternak dilakukan dengan menggunakan alat angkut khusus yang telah didesain untuk memastikan ternak tidak cidera dan merasa takut, mulai dari lebar gangway, tersedianya fasilitas pelindung ternak dari kondisi lingkungan, tempat pakan dan minum yang baik, alas yang tidak licin, dan luas area yang memungkinkan ternak bergerak bebas. Proses pengangkutan yang baik juga harus didukung dengan infrastruktur yang baik terutama jalan. Jalan yang rusak akan menyebabkan guncangan yang memperbesar risiko cidera pada ternak.

Pelabuhan yang dibangun harus memiliki alur masuk hingga keluar masuk yang baik. Biosecurity yang ketat diperlukan untuk menekan risiko ternak terkena penyakit dan wabah. Pelabuhan sebisa mungkin harus jauh dari pusat keramaian untuk menghindari ketidaknyamanan, rasa takut, serta stres dari ternak akibat kebisingan. Luas area untuk ternak beraktifitas harus mampu menjamin ternak untuk bebas bergerak dan mengekspresikan tingkah laku alaminya. Ketersediaan pakan dan minum harus cukup untuk masing masing individu ternak agar ternak dapat terhindar dari rasa haus dan lapar.

Selama di kapal ketersediaan pakan dan minum serta ruang bergerak ternak harus terjamin ada. Proses mobilisasi ternak selama di pelabuhan menuju kapal bisa melewati jalur khusus ternak agar tidak berbenturan dengan kepentingan manusia. Pembangunan pelabuhan yang baik merupakan peran dari pemerintah. 

Proses pemeliharaan dapat dilakukan diatas kapal dengan syarat bahwa kondisi didalam kapal minim guncangan, ketersediaan pakan dan minum selalu tersedia, serta kondisi lingkungan dibuat sedemikian rupa untuk kenyamanan ternak misal rekayasa suhu dan kelembapan. Pemeliharaan yang baik dalam kapal dapat memungkinkan terjadinya kenaikan berat badan pada ternak.

Alur distribusi setelah proses pengangkutan ternak dari Nusa Tenggara ke Pulau Jawa dan Pulau Sumatera adalah proses loading ternak di pelabuhan khusus seperti pada saat awal pengangkutan. Proses biosecurity dan seluruh fasilitas yang ada harus mampu menjamin kesejahteraan hewan dan standar mutu dan teknologi yang tinggi. 

Proses pengolahan ternak hingga ke konsumen harus tetap menjaga kondisi kebugaran ternak terutama kondisi kelelahan dan stres untuk menghindarkan penurunan kualitas karkas. Infrastruktur jalan harus ditingkatkan untuk menjaga kualitas ternak dan karkas yang dihasilkan.

Proses pendistribusian yang baik akan berdampak pada efisiensi biaya, waktu dan juga pencegahan penambahan biaya produksi. Efisiensi biaya dan waktu akan meningkatkan permintaan pasar terhadap sapi potong lokal di Indonesia dan berdampak pada semakin bergairahnya peternak rakyar untuk memelihara ternak. 

Pencegahan penambahan biaya produksi akan mencegah mahalnya harga ternak dan daging dan meningkatkan daya saing ternak dan daging di pasar. Peningkatan yang terjadi akan mendukung swasembada pangan, peningkatan kesejahteraan peternak dan peningkatan ekonomi daerah dan nasional.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun