Perjalanan mereka cukup panjang, setelah melewati perbatasan Era City mereka harus melewati Hutan Peri Kematian. Jalur ini menjadi jalur paling aman untuk pelarian mereka. Tidak akan ada yang berani melintas di hutan ini pada malam hari, namun bagi Esmerald hutan ini sudah seperti rumahnya sendiri. Setelah melewati Hutan Peri Kematian, mereka akan melewati Padang Pasir Tak Bernama, barulah mereka akan sampai di sisi timur Kota Fu.
"Uhuk-uhuk..Esmerald, pacu mobilnya dengan lebih cepat. Aku merasakan hal buruk akan terjadi." Kata Granny dengan sedikit memaksakan suara keluar dari mulutnya yang keriput.
"Apa yang kau rasakan Granny?" Esmerald mulai merasa khawatir
"Titan..Titan Esmerald!"sambung Nenek Granny dengan mata mulai melotot dan badan yang gemetar ketakutan."
"O dan E?"
"Bukan! Mereka jauh lebih lemah, tapi kekuatan mereka tidak bisa diremehkan."
"Padahal aku telah memasang perangkat di hutan, tapi kenapa mereka masih bisa lolos."
"Aku akan berusaha menghalangi mereka di perbatasan hutan, kau cepat pacu mobil ini dengan lebih cepat." Perintah Nenek Granny
Mobil melaju dengan cepat. Di perbatasan hutan dengan gurun terlihat dua makhluk besar dengan taring panjang dan lidah yang menjulur hingga hampir menyentuh tanah. Tinggi mereka mencapai tiga meter dengan otot kekar dan perut yang buncit. Muka mereka seperti perpaduan monyet dengan babi. Penuh rambut dan beringas.
Pohon-pohon mulai bereaksi dengan kehadiran mereka,. Perangkap yang disiapkan oleh Esmerald mulai bekerja. Akar-akar pohon menembus dari dalam tanah berusaha menusuk tubuh para titan. Namun, rambut mereka tiba-tiba mengeras dan menghancurkan ujung tajam dari akar pohon tersebut.
Rambut keras tersebut juga melindungi mereka dari seangan daun-daun yang berusaha memotong dan merobek mereka. Satu persatu pohon-pohon hidup tersebut tumbang. Perangkap Esmerald tidak mampu menahan mereka lebih lama lagi. Kekuatan mereka pun berhasil menghancurkan pasukan batu yang dibuat oleh Granny. Dengan satu pukul mereka mampu menghancurkan pasukan batu.