Jika memang kondisi ekonomi keluarganya benar-benar tidak memungkinkan, para remaja tidak harus berhenti sekolah. Tapi belajar memanajemen waktu agar bisa melakukan aktivitas ekonomi di luar jam belajar. Kegiatan sekolah tetap dilakukan, Â namun tetap membagi waktu untuk membantu perekonomian orang tua. Semisal dengan cara berjualan makanan di sekolah, atau melakukan pekerjaan paruh waktu.
Yang terpenting adalah, tidak meninggalkan pendidikan sekolah (tidak berhenti sekolah). Semisal, waktu sekolah dari pagi sampai siang, dari siang sampai sore bisa digunakan untuk membantu orangtua di sawah, atau membantu berjualan di pasar. Pada malam hari waktu digunakan untuk meningkatkan kualitas belajar dengan cara mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru, atau dengan banyak membaca buku-buku ilmu pengetahuan. Sebisa mungkin pekerjaan yang dilakukan tidak mengganggu proses belajar.
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian. Tidak masalah bersusah-susah membagi waktu untuk sekolah dan bekerja, tapi buah dari hasil kerja keras tentu akan sangat manis rasanya. Jangan sampai nanti di masa tua kita menyesal karena tidak memanfaatkan masa muda untuk meningkatkan kualitas diri dan keahlian untuk memecahkan masalah di masa tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H