Mohon tunggu...
Tulus Ciptadi
Tulus Ciptadi Mohon Tunggu... -

Truly Taurus

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Putri Gendut

29 November 2010   04:19 Diperbarui: 13 Juli 2015   13:58 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pangeran negeri seberang berdansa selama satu menit dengan masing-masing putri, hingga pada akhir pesta nanti, sang pangeran akan mengumumkan siapa yang terpilih menjadi istrinya.

Sambil menunggu antrian untuk berdansa dengan pangeran, Putri Gendut duduk di pojok ruangan, tepat di samping meja panjang yang di atasnya terdapat berbagai makanan lezat. Untuk menghilangkan rasa tegangnya, Putri Gendut makan dengan dengan lahap.

Putri Gendut baru sadar bahwa ia sudah makan terlalu banyak saat semua makanan di meja itu habis. Seorang pelayan pria berbaju putih datang untuk membersihkan meja itu.

"Sedari tadi ku lihat kamu makan dengan lahapnya. Apakah kamu tidak takut menjadi gendut?" tanya pelayan pria itu.

Putri Gendut yang menyadari kehadiran pelayan pria itu, buru-buru menyeka bibirnya dan menjawab, "Tentu tidak, lagi pula badanku sudah gendut sejak lahir. Aku makan apa yang aku suka tapi makanan itu haruslah makanan sehat."

"Tapi malam ini aku sepertinya makan terlalu banyak, aku sangat tegang", lanjut Putri Gendut.

"Iya, aku tahu, semua pasti merasa tegang karena semua gadis di sini pasti ingin dinikahi oleh pangeran negeri seberang yang tampan itu". Pelayan pria itu sekarang sudah duduk di samping Puteri Gendut.

"Tapi selain itu, semua makanan ini benar-benar lezat! Apakah kau tahu siapa yang membuatnya? aku sangat ingin berkenalan dengan kokinya!" Putri Gendut bertanya dengan penuh semangat.

Putri Gendut dan Pelayan Pria, yang belakangan diketahui bernama Deli, kemudian terlibat pembicaraan seru mengenai banyak hal. Terkadang mereka berdua tertawa hingga terkekeh-kekeh saat saling bercerita tentang hal yang lucu. Tanpa terasa kini giliran Putri Gendut untuk berdansa dengan pangeran.

Sang Pangeran terlihat semakin tampan jika dilihat dari dekat. Putri Gendut dapat merasakan tangannya gemetar saat mulai memegang tangan Pangeran. Wajah mereka sudah sangat dekat sekarang, Putri Gendut tersenyum manis dan mereka pun mulai berdansa.

"Kau ingin ku beri tahu suatu hal?" Tanya Pangeran membuka pembicaraan mereka saat berdansa. Putri Gendut hanya mampu menganggukkan kepalanya saking terpesonanya dirinya dengan ketampanan Pangeran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun