Mohon tunggu...
Tulus Ciptadi
Tulus Ciptadi Mohon Tunggu... -

Truly Taurus

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamil dan si Kambing

29 November 2010   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:12 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sempat mengintip sesaat, Kamil beradu pandang dengan Si Kambing. Ada keikhlasan yang terpancar dari mata Si Kambing. Keikhlasan yang membuat setetes air mata Kamil berlinang. Cepat disekanya air mata itu. Kini Kamil tidak bersembunyi lagi. Ia menyaksikan Si Kambing disembelih, menggelepar, dan akhirnya menutup mata. Mati.

Siangnya, Kamil beserta keluarga menyantap gulai dan sate yang dagingnya berasal si kambing. Idul Adha tahun ini telah mengajarkan Kamil tentang arti sebuah pilihan dan kelikhlasan dalam berkorban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun