Mohon tunggu...
Muhammad Ibrahim Isa
Muhammad Ibrahim Isa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Memasuki dunia perkuliahan pada tahun 2009. Alhamdulillah kini sudah memasuki tahun ke 4. Sebelum bersama Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, sempat berkutat dengan sekolah asrama di Magelang, SMA Taruna Nusantara dan salah satu sekolah swasta di Rawamangun, SMP Labschool Jakarta. Kini mencoba mengaktifkan diri sebagai penulis, wirausahawan, dan investor.

Selanjutnya

Tutup

Money

Trans Jawa Tiba, Kereta Api Terlupa?

25 Juli 2012   07:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:39 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Prediksi tersebut diperkuat oleh data pertumbuhan jumlah kendaraan mobil dan sepeda motor dalam sepuluh tahun (2000-2010), yaitu terjadi rata-rata pertumbuhan sebesar 15,58 persen per tahunnya. Angka yang cukup fantastis mengingat pertumbuhan panjang jalan selama sepuluh tahun tersebut hanya 2,933 persen.

Mari kita bandingkan data tersebut dengan kondisi pertumbuhan jumlah penumpang kereta api. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, pertumbuhan jumlah penumpang kereta api secara umum selama Januari hingga November 2011 adalah sebanyak 182,5 juta penumpang. Kondisi yang miris mengingat pada periode sebelumnya, yaitu Januari hingga November 2010 adalah sebanyak 185,6 juta penumpang. Terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 1,69 persen. Jika dilihat dalam beberapa tahun terakhir, memang sempat terjadi peningkatan jumlah penumpang sepanjang tahun 2007, tapi mengingat di tahun 2011 terjadinya penurunan, maka prospeknya mengarah pada penurunan.

Dari penurunan tersebut, jumah penumpang di Pulau Jawa adalah 177,3 juta penumpang. Sangat jauh perbedaan pertumbuhannya dibandingkan jumlah penggunaan mobil dan sepeda motor yang diindikasikan lewat angka penjualan keduanya dibandingkan dengan pertumbuhan pengguna jasa perkeretaapian.

Saat Trans-Jawa Selesai

Kondisi tersebut terjadi saat jalan tol Trans-Jawa belum selesai dibangun seluruhnya. Namun, kita dapat memprediksi kondisi yang akan terjadi setelah tol Trans-Jawa beserta jalan-jalan pendukungnya selesai dibangun. Berapakah jumlah mobil dan sepeda motor yang terjual karena pertumbuhan panjang jalan tersebut? Dan, berapakah jumlah penumpang kereta api yang masih setia mempergunakan jasa perkeretaapian?

Semoga dibangunnya jalan tol Trans-Jawa tidak serta merta mematikan roda kehidupan perkeretaapian di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Karena, kita tidak pernah ingin lagu kereta api itu hilang. Naik kereta api, tut tut tut, siapa hendak turut? Ke Bandung, Surabaya, bolehlah naik dengan percuma. Ayo kawanku lekas naik, keretaku tak berhenti lama!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun