Mohon tunggu...
Arning Susilawati
Arning Susilawati Mohon Tunggu... -

Muslimah. Reporter @bikinmajalah.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyendiri

5 Juni 2016   22:16 Diperbarui: 5 Juni 2016   23:04 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap kita memiliki privacy

Menyimpannya dengan merenung, atau menceritakannya kepada sahabat, adalah pilihan kita masing-masing

 

Ketika Rasul berdiam diri di Hira'

Khadijah hanya memberikan waktu, melepaskan, dan diwaktu tertentu mengantarkannya makanan

Padahal, usia Khadijah tidak lagi sekuat masa muda

Namun, itulah cinta

Menenangkan tanpa perlu berisik

 

Dalam kesendirian

Rasul memikirkan bagaimana umatnya dapat sejahterah

Lalu datanglah wahyu

Sebagai penyokong kekuatan iman

Bahwa ke depan, Rasul lah sang Pemimpin Peradaban

 

Lepas dari itu...

 

Di Perang Badar

Dengan kondisi 1:3 pasukan Islam:Quraisy

Tentulah bisa dipastikan, musuh akan menang

Kehendak Allah, malaikat-Nya turun membantu dalam peperangan

Hingga kemenangan di tangan Islam

Masya Allah...

Begitulah pemimpin!

Berada di garda terdepan dalam memulai perang

Bukan sebagai cadangan

 

Di Perang Uhud

Rasul mengatakan "Akulah Muhammad yang kalian cari!"

Sosok pemimpin yang berkata tepat untuk menarik perhatian musuh (Kaum Quraisy)

Padahal para jundi bertebaran di sekitar Rasul

Namun, kecintaannya terhadap umatnya

Mampu menghilangkan rasa sakit karena terkena sayatan pedang serta ngilu karena gigi geraham patah

Lagi-lagi, begitulah bentuk keberanian Rasul

 

Dan kembali kepada "Menyendiri"

Adalah sebuah kesiapan matang untuk menyambut sebuah peradaban yang pasti...

 

Sudahkah kita "Menyendiri" (?)

Sby, 27.09.2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun