Mohon tunggu...
Suci Mulya B
Suci Mulya B Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Sangga Buana YPKP

Berisi beragam tulisan yang dimuat oleh seorang penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental bagi Mahasiswa Tingkat Akhir

3 Agustus 2023   12:40 Diperbarui: 3 Agustus 2023   12:45 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dari itu, penting bagi kita terutama para mahasiswa tingkat akhir untuk bisa menjaga mental agar tetap waras ditengah gempuran penyusunan skripsi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya gangguan serta menjaga kestabilan akan kesehatan mental ialah dengan menerapkan rasa sabar pada diri sendiri, jika skripsi yang sedang dikerjakan belum mendapat kemajuan secara besar dibandingkan teman-teman lainnya. Namun, tetap harus ada usaha agar ada kemajuan di setiap harinya dan skripsi segera rampung untuk diselesaikan.

Penerapan ini dimaksudkan sebagai salah satu langkah untuk melatih diri menjadi individu yang dapat mengendalikan diri supaya tidak mudah emosional. Lebih lanjut, penerapan ini juga menjadikan diri sendiri untuk lebih tenang sehingga kesehatan mental akan menjadi positif.

Penjabaran di atas didukung oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh S. Husni Siregar (2021) dengan judul penelitian "Hubungan Sabar Dengan Kesehatan Mental Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi". Dijelaskannya bahwa semakin tinggi tingkat sabar maka akan semakin tinggi pula kesehatan mental mahasiswa yang menyusun skripsi. Sebaliknya, semakin rendah tingkat sabar maka semakin rendah kesehatan mahasiswa dalam menyusun skripsi.

Cara lain untuk bisa menjaga kestabilan dan mencegah timbulnya gangguan mental bagi mahasiswa ialah dengan adanya pemberian dukungan baik dari pihak internal maupun eksternal. Banyaknya dukungan yang diberikan, tentu akan berdampak positif bagi kesehatan mental mahasiswa saat menyusun skripsi.

Dukungan dari pihak internal bisa didapatkan mahasiswa dari yang paling dekat yakni keluarga. Menurut Levit (1993) dukungan sosial utama bisa didapatkan yang bersumber dari keluarga. Sehingga, keluarga menjadi salah satu pendukung utama yang dibutuhkan mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi. Dengan adanya peran keluarga menjadikan mahasiswa merasa diperhatikan, dihargai bahkan dicintai. Secara tidak langsung keluarga ikut berperan dalam membangun kesehatan mental mahasiswa tingkat akhir.

Sedangkan dukungan eksternal bisa berasal dari teman sebayanya maupun dosen itu sendiri. Pada salah satu jurnal penelitian karya Imam dan Ivan (2018) yang berjudul "Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Self Efficacy Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa", disimpulkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang diberikan teman sebaya maka akan semakin tinggi pula self efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi begitupun sebaliknya. Self efficacy menurut Alwisol (2009) dijelaskan sebagai penilaian individu tentang kemampuannya mengenai bisa atau tidaknya dalam melakukan tindakan untuk mengerjakan sesuatu sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Selaras dengan dukungan dari teman sebaya, dukungan dari dosen juga sangat diperlukan bagi mahasiswa. Dengan adanya dukungan positif seperti halnya memberikan motivasi pada mahasiswa, maka akan menjadikan mahasiswa semangat dalam mengerjakan tugas akhir dan membuat kesehatan secara fisik maupun mental tetap terjaga.

Saat ini kesadaran akan pentingnya kesehatan mental mulai diperhatikan dan banyak digaungkan oleh banyak pihak. Dan tentunya di lingkungan kampus juga perlu memperhatikan akan pentingnya kesehatan mental bagi para mahasiswa terutama mahasiswa tingkat akhir. Bila perlu hadirkan layanan konseling yang dapat diperuntukkan bagi mahasiswa yang memiliki berbagai kendala dalam perkuliahannya.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kesehatan secara fisik maupun mental bagi para mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi. Jika mahasiswa mulai merasakan adanya kendala dalam penyusunan tugas akhir sehingga berakibat pada gangguan tidur, bahkan hingga merasakan adanya kecemasan maupun ketakutan, maka mahasiswa diharapkan untuk mencari bantuan profesional baik itu ke psikolog maupun psikiater untuk segera ditangani.

Sumber :

Savitrie, E. (2022). Mengenal Pentingnya Kesehatan Mental pada Remaja. Diakses melalui https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/362/mengenal-pentingnya-kesehatan-mental-pada-remaja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun