Salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden RI 2024 yaitu Prabowo-Gibran mengusung program makan siang dan susu gratis guna mencegah stunting untuk anak-anak Indonesia. Namun, program tersebut banyak menuai tanggapan yang pro dan kontra dari masyarakat.
Sebenarnya apakah stunting itu? dan apakah program makan siang gratis yang di usung oleh paslon nomor uurut 02 tersebut bisa menjadi sebuah solusi?
Mengenal stunting.
Berdasarkan data UNICEF dan WHO, dari 154 negara yang memiliki data stunting, Indonesia terletak pada urutan ke 27 sebagai negara dengan jumlah anak stunting terbanyak. Hal ini mengakibatkan Indonesia berada di urutan ke-5 diantara negara-negara di Asia.
Stunting adalah kondisi tidak maksimal nya tumbuh kembang pada anak akibat gizi buruk yang di deritanya. Menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Â Kondisi stunting ini bisa terjadi karena kurang nya pemberian nutrisi pada Ibu hamil atau pada saat anak masih dalam proses tumbuh kembang.
Seorang anak yang terindentifikasi stunting pasti memiliki postur tubuh yang lebih pendek dari postur tubuh anak seusianya. Namun, tidak semua anak yang pendek itu terkena stunting sehingga kita perlu kenali lebih dalam lagi bagaimana ciri-ciri anak stunting. Dilansir dari Halodoc, untuk mengetahui lebih jelas dari gejala stunting, bisa dilihat dari gejala berikut :
1. Berat badan anak lebih rendah ketimbang anak seusinya.
2. Pertumbuhan tulang terlambat, sehingga tulang tampak lebih pendek.
3. Mudah terpapar penyakit.
4. Mengalami gangguan belajar, seperti kurang fokus atau nilai yang rendah.
5. Mengalami gangguan tumbuh kembang, terutama dalam fisik.
Pencegahan Stunting.
Melihat kondisi dan ciri-ciri anak stunting pada penjelasan diatas menandakan bahwa stunting ini masalah serius yang perlu di atasi. Apalagi, masalah stunting tersebut menyerang kondisi anak-anak yang merupakan generasi emas penerus bangsa. Â Lantas bagaimana cara pencegahan stunting pada anak?.
Pencegahan stunting pada anak bisa di lakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah :
1. Pada saat Ibu Mengandung.
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa kondisi stunting ini bisa terjadi karena kurang nya pemberian nutrisi pada Ibu hamil maka, salah satu waktu yang tepat untuk mencegah stunting yaitu pada saat Ibu mengandung. Pada saat seorang mengandung, sangat wajib untuk memerhatikan pola makan sehingga asupan makanan yang di konsumsi dapat memberikan nutrisi baik bagi janin yang di kandungnya seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Disamping itu, jangan lupa juga untuk melakukan konsultasi rutin dengan dokter untuk memastikan nutrisi telah tercukupi.
2. Pemberian Asi di 6 bulan Pertama Bayi Lahir.
Bayi yang baru lahir tidak mungkin dapat langsung mencerna makanan padat, untuk itu perlu ada nya pemberian asupan asi secara eksklusif  pada bayi mulai dari lahir hingga usia 6 Bulan. Asi yang di hasilkan oleh Ibu mengandung zat gizi lengkap yang sangat cukup dan sesuai dengan kebutuhan bayi sehingga sangat penting di berikan untuk menjaga gizi bayi tetap terpenuhi.
3. Pemberian MPASI.
Pemberian MPASI juga tidak kalah penting untuk mencegah adanya stunting. MPASi (Makanan Pengganti Asi) idealnya di berikan setelah bayi melewati usia 6 bulan setelah kelahiran. MPASI juga dilakukan sebagai bentuk perkenalan makanan pada bayi sebelum sampai pada tahap diberikan makanan padat. MPASI hendaknya diberikan dengan memperhatikan kandungan nutrisi  tiap makanan yang digunakan agar gizi bayi tetap seimbang.
4. Menjaga Pola Hidup Sehat.
Setelah melakukan tiga cara diatas untuk mencegah stunting pada anak, sebaiknya kita juga harus menjaga pola hidup sehat terutama pada saat proses tumbuh kembang anak. Pola hidup sehat dalam dilakukan dengan tetap memberikan makanan bergizi seimbang pada anak, menjaga kebersihan lingkungan sekitar anak dan mengajak anak untuk berolahraga secara teratur.
5. Memberi Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri.
Selain tetap menjaga pola makan dengan gizi seimbang, remaja putri juga di anjuran untuk mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) terutama ketika sudah mangalami menstruasi. Hal ini dikarenakan remaja putri yang telah mengalami menstruasi rentan terkena penyakit anemia yang akan terbawa sampai hamil dan kemungkinan terburuk akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi dalam kandungan.
Berdasarkan cara cara pencegahan yang telah dijelaskan, apakah program makan siang  dan susu gratis yang di usung oleh paslon nomor urut 02 bisa menjadi sebuah solusi?.
Pemberian makan siang dan susu gratis dengan gizi yang seimbang memang sangat  perlu dilakukan untuk menjaga pola hidup sehat pada anak karena makanan dengan gizi seimbang wajib dikonsumsi oleh anak hingga segala kalangan masyarakat. Namun, untuk mencegah adanya stunting pada anak tetap perlu untuk memulai nya sejak Ibu mengandung atau sejak anak dalam kandungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H