Mohon tunggu...
Neti Anibnati
Neti Anibnati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Menulis dengan hati agar bermanfaat sampai nanti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Tanda Baca yang Benar dalam Bahasa Indonesia

5 April 2023   08:39 Diperbarui: 5 April 2023   08:43 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum teman-teman semua, di artikel ini saya akan membahas tentang tanda baca yang benar dalam bahasa indonesia.

sebelum masuk ke materinya, kira kira teman-teman udah pada tau belum nih tanda baca itu apa saja dan kegunaannya apa? 

jika belum, yuk simak artikel berikut!

Apa sih tanda baca itu?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua) (KBBI:1393). Sedangkan, menurut Dendy Sugono, dkk (dalam Puspitasari 2014:11) tanda baca adalah tanda-tanda dalam tulisan misalnya tanda titik, tanda koma, dll.

Secara umum, fungsi tanda baca yaitu untuk menjaga keefektifan komunikasi. Setiap tanda baca dapat mengartikan sebuah kalimat tersebut apakah berbentuk kalimat tanya, kalimat perintah ataupun kalimat deklaratif. Pemberian tanda baca yang salah dapat membuat arti kalimat itu berbeda dengan konsep makna dalam suatu kalimat.

berikut macam-macam tanda baca:

1. Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh : Keluargaku tinggal di Cilegon.


2. Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
Contoh : Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

3. Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara.
Contoh : Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

4. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pertanyaan lengkap jika diikuti rangkaian
atau pemerian.
Contoh : Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi,meja,dan lemari.

5. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh: Di samping cara-cara lama itu ada juga yang baru.

6. Tanda Pisah ()
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar
bangun kalimat.
Contoh: Kemerdekaan bangsa ituyakin akan tercapaidiperjuangkan oleh bangsa itu
sendiri.

7. Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putu.
Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergearak.

8. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh: Kamu kapan pulang?

9. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau peryataan yang berupa seruan atau perintah
yang menggambarkan kesungguhan ,ketidakpercayaan,ataupaun rasa emosi yang kuat.
Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu!

10. Tanda Kurung ((...))
Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK(Daftar Isian Kegiatan) kantor
itu.

11. Tanda Kurung Siku ([ ])
Tanda kurung siku mengapit huruf,kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Contoh : Sang Sapurba men[ d ] engar bunyi gerimis.

12. Tanda Petik ("...")
Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh: "Saya belum siap ," kata Mira,"tunggu sebntar!"
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi ,"Bahasa negara ialah bahsa Indonesia."

13. Tanda Petik Tunggal (...)
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh: Tanya Basri ,"Kau dengar bunyi kring-kring tadi?

14. Tanda Garis Miring(/)
Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan
masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh: No. 7/PK/1973
Jalan Kramat III/10
Tahun anggaran 1985/1986

15. Tanda Penyingkat atau apostrof( )
Tanda penyingkat menunjukan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh: Ali kan kusurati.(kan = akan )
1 Januari 88 ( 88 = 1988)

sekarang sudah tau kan jenis dan kegunaan tanda baca, yuk mari kita terapkan dalam penulisan!

semoga bermanfaat ya teman-teman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun