Mohon tunggu...
Neti Anibnati
Neti Anibnati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Menulis dengan hati agar bermanfaat sampai nanti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemakaian Huruf yang Benar

30 Maret 2023   15:21 Diperbarui: 30 Maret 2023   15:30 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: iStockphoto.com

Assalamu'alaikum teman-teman, kalian udah tau belum nih penggunaan huruf yang benar itu gimana? kalo belum tau, yuk simak artikel berikut ini!

Dalam penggunaan bahasa Indonesia istilah huruf abjad juga bisa merujuk kepada huruf Alfabet. Masing-masing huruf menggambarkan satu bunyi atau lebih. Urutan dalam huruf abjad merupakan rangkaian huruf dari A hingga Z
yang juga dipergunakan dalam abjad internasional, terdiri dari 26 huruf.

  • Huruf Vokal

Huruf vokal adalah huruf yang tidak memiliki bunyi hambatan pada alat bicara, hambatan hanya terdapat pada pita suara, tidak pada artikulator. Huruf vokal ada 4 yaitu: A,I,U,E,O.

  • Huruf Konsonan

Huruf konsonan merupakan huruf yang memiliki bunyi akibat dari terhambatnya arus
udara yang keluar dari paru-paru. Jumlah huruf konsonan ada 21 buah, yaitu: B,C,D,F,G,H,J,K,L,M,N,P,Q,R,S,T,V,W,X,Y,Z.

  • Huruf Diftong

Di dalam Bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal, ai, au, ei, dan oi.

  • Gabungan Huruf Konsonan

Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.

  • Huruf kapital atau biasa disebut juga huruf besar, biasa disebut juga huruf besar, biasa digunakan sebagai:

a. Huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:

- Dia sedang mengerjakan tugas rumahnya.

- Kita harus selalu berdo'a sebelum belajar.

b. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada kalimat langsung. Misalnya:
- Dia bertanya, "Kapan kita masuk sekolah?"
- Orang tua menasihati anaknya, "Jangan tidur larut malam, Nak!"

c. Huruf kapital juga digunakan sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti Tuhan. Misalnya:
- Islam : Quran
- Kristen : Alkitab

-Kepada-Nya (kata Nya menunjukkan kata ganti tuhan)

d.  Nama dan gelar kehormatan.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dari nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan untuk nama orang.
Misalnya:
- Mahaputra Yamin
- Sultan Hasanuddin

e. Nama dan Jabatan
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam nama jabatan yang diikuti dengan nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Misalnya:
- Presiden Indonesia yang pertama yaitu Soekarno
- Perdana Menteri Nehru

f. huruf pertama nama orang.
Misalnya:
- Muhammad Anton
- Zainul Muslim

g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama untuk singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
- pascal second : Pas
- J/K atau JK- : Joule per Kelvin
- N : Newton

h. Nama tahun, bulan, dan hari raya. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya:
- tahun Hijriah, tarikh Masehi
- bulan Agustus, bulan Maulid

a. Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
- Saya belum pernah membaca buku La Tahzan karangan Aidh Al-Qarniy.
- Majalah Trubus diterbitkan oleh Media Swadaya.

b. c. Huruf miring dipakai juga untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa
Indonesia (Bahasa Asing).
Misalnya:
- Nama ilmiah dari tanaman padi adalah Oryza sativa L
- Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.

a. Huruf tebal  dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Misalnya:
- Judul: KETIKA CINTA BERTASBIH
- Bab: BAB I PENDAHULUAN

c. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan dari lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Misalnya:
- mengalah v mengaku kalah.

Itulah pemakaian huruf yang benar, semoga bisa diterapkan dalam penulisan ya teman-teman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun