Mohon tunggu...
Tulisan Mizel
Tulisan Mizel Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | Blogger

epistemophile | astrophile | owl lover | penyuka kopi di sore hari | menulis tentang self improvement di Decideratum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ini Dia 5 Karakter Stres di Sekitar Kamu, Apakah Kamu Mengalami Salah Satunya?

22 Maret 2021   01:16 Diperbarui: 22 Maret 2021   13:55 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Designed by macrovector / Freepik

Jika kamu menjawab YA, mungkin kamu sedang mengalami ketegangan/stres. Menurut Sutherland dan Cooper stres adalah pengalaman subyektif yag didasarkan pada persepsi terhadap situasi yang tidak semata-mata nampak dalam lingkungan. Siapapun kamu, pasti memiliki kekuatan namun juga keterbatasan. Gangguan akibat stress yang sering muncul bisa dipahami dari karakteristik pekerjaannya.

1. Burn out

Kelelahan fisik, emosional, dan psikis yang disebabkan beban kerja terlalu berat, waktu kerja yang panjang atau sifat kerja yang sangat emosional. Ciri-cirinya: kelelahan, sangat sedih, depresi, sinis, cepat marah, tersinggung, dll.

2. Psikosomatis

Dihayatinya sakit fisik atau gejala-gejala fisik yang disebabkan atau diperburuk oleh faktor psikis. Contohnya gangguan fisik seperti sakit perut, pusing, gangguan lambung dan pencernaan, gatal-gatal, atau terganggunya periode menstruasi, yang muncul karena "banyak pikiran".

3. Trauma/Trauma Sekunder

Secara sederhana, trauma berarti kekagetan/luka psikis yang disebabkan oleh peristiwa sangat luar biasa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menjadi korban kekerasan, seseorang yang kemudian menghayati serangkaian perasaan negatif (tidak berdaya, sedih, dll) atau sering teringat kembali peristiwa sulit tersebut hingga mengganggu aktivitas kesehariannya.

Sedangkan trauma sekunder adalah trauma yang dialami seseorang yang tidak menghadapi secara langsung peristiwa luar biasa tersebut, namun menunjukkan luka psikis yang sama. Misalnya karena terus menerus mendengar curahan hati orang lain.

4. Kelelahan Kepedulian

Kelelahan emosional yang disebabkan oleh empati dan keterpaparan secara terus menerus dengan kondisi sulit. Misalnya ketika menjadi pendamping masyarakat di daerah konflik berkepanjangan. Kelelahan kepedulian menguat jika pekerja kemanusiaan menempatkan diri sebagai penyelamat dan bukan fasilitator bagi dampingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun