Tulisan ini saya buat atas permintaan seorang teman di BBM. Dia meminta saya untuk menafsirkan PM saya di BBM siang tadi.
Sebelum ndakik-ndakik lebih banyak, saya ingin menceritakan apa yang saya tulis tadi.
“Hasil survey sementara, cantik itu ada 4 macam, yaitu: cantik sejati, cantik alami, cantik ngapusi, dan cantik bermasalah. Anda tipe yang mana?.”
Dari PM saya itu, ada satu teman yang ngasih komentar. Dan ada dua teman yang malah menjadikan DP dan PM saya ini menjadi DP di akun BBM-nya.
Udah, langsung saja saya tafsirkan.
Pertama, cantik sejati.
Ini khusus bagi mereka yang cantiknya benar-benar waw. Tak dandan pun cantik. Apalagi dandan, ya jadi tambah cantik. Ini pilihan utama setiap wanita bukan? Saya juga lho ya!. Why? Karena diajak susah, bisa. Diajak kaya juga lebih bisa. Wkwkwk.
Kedua, cantik alami.
Wanita dengan tipe ini cantiknya alami. Nggak pakek edit. Nggak pakek dandan juga tetep cantik. Tapi, biasanya kalau dandan malah jadi jelek. Tapi wanita itu tipe mereka yang hemat, alias tak perlu mahal untuk kelihatan cantik. Tapi, kualitasnya di bawah yang tipe pertama lah.
Ketiga, cantik ngapusi.
Dalam bahasa jawa, “ngapusi” itu berarti berbohong atau menipu. Jadi, cantik ngapusi adalah cantik yang menipu. Maksudnya gimana? Sabar dulu, monggo kopinya disruput dulu.
Wanita dengan tipe ini adalah mereka yang cantiknya pas dandan saja. Ketika pas nggak dandan gimana? Ow ow ow, jangan ditanya (sory, mungkin ada yang tersinggung).
Jadi tipe cewek yang ini cantiknya kalo ada biayanya saja. Kalau pas miskin ya kelihatan deh aslinya. Kata temen saya yang seorang “kiai” di bogor, wanita yang seperti itu cantikya editan. Hehe.
Keempat, cantik bermasalah.
Ini dia tipe cantik yang terakhir. Yaitu mereka yang sama saja bentuknya, baik ketika dandan maupun ketika nggak dandan. Samanya dimana bro? Ya sama-sama nggak cantik (untuk tidak mengatakan, “jelek”). Jadi, bagi wanita yang tipe ini, saya harap harus lebih menunjukkan kecantikan hatinya. Cie.
Itu saja tafsiran saya tentang tipe cantiknya serang wanita. Semoga bisa menemani kopi anda malam ini. Selamat berakhir pekan. Dan tak lupa, saya ucapkan: Selamat Natal!, eh.
Jakarta Selatan, 25 Desember 2015. Pukul 30.34 WIB.
#Tulisan ini tak bermaksud serius. Nyante saja. Nggak usah pakek otot bacanya. Kalau ada yang tersinggung, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tapi, kalau Anda tersinggung, jangan-jangan Anda? #Ups
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H