Mohon tunggu...
Alamul Huda
Alamul Huda Mohon Tunggu... Pelajar -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Ibukota. Menikmati hiruk-pikuk kehidupan di pinggiran Jakarta. Mencoba berbagi apa saja yang dialami dan dipikirkannya lewat nulis di Kompasiana. Semoga mencerahkan!. Twitter: @hudadotcom // Facebook: https://www.facebook.com/hudabwi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jomblo Itu Strong, Mblo!

14 Oktober 2015   22:42 Diperbarui: 23 Desember 2015   06:38 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang mengatakan jomblo itu menyedihkan. Itu kata orang. Kalau kata aku beda. Jomblo itu bukan menyedihkan, namun mengenaskan. Hehe.

Entah dari mana kok ada kata itu. Setauku, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBIH) nggak ada tuh. Dalam kitab suci agama apapun juga tak ada. Kecuali kata yang mirip atau semakna dengannya, mungkin ada.

Bagiku, jomblo adalah suatu keadaan dimana kita sendiri tanpa pasangan. Baik sendiri karena memang belum pernah punya ataupun sendiri ketika sudah punya namun kelihangan. Baik kehilangan pasangan pas masih pacaran atau kelihatan pas ketika sudah meikah. Kamu jomblo yang mana, Mblo?

Namun istilah jomblo, dewasa ini selalu dikaitkan dengan mereka yang masih muda, baru menginjak usia dewasa. Bukan orang tua kayak kamu, Mblo. Ringkasnya, jomblo ini khusus anak muda, yang tua nggak usah iri. Saya setuju dengan yang ini. kalau yang udah duda atau janda gimana? Ya termasuk lah, asalkan dia masih muda.

Karena jomblo ini urusan anak muda, maka tak heran jika istilah jomblo ini selalu berkaitan dengan mereka yang masih sekolah, baik SMP, SMA, atau mereka yang sedang kuliah di kampus. Yang jelas jomblo is anak muda. Kalau yang tua, ya derita, lo.

Dari celotehku di atas, berarti jomblo juga nggak kalah tenar dengan biologi, matematika, atau kimia. Kata jomblo sudah se-familiar dengan mata pelajaran yang di-UAN-kan, iya kan?.

Oleh karena itu, ketika kamu jomblo berarti kamu terkenal. Jadi tenang aja bagi yang jomblo. Karena kamu pasti akan dikenal oleh semua makhluk di sekolah dan kampusmu, baik makhluk kasar maupun makhluk halus. Wkwkwwk.

Buat kamu yang jomblo, jangan bersedih. Jangan menangis. Apalagi minum baygon, jangan. Ketika kamu ditakdirkan jomblo, berarti Tuhan sedang menyiapkan sesorang yang terbaik buat kamu. “Kok lama?,” udah nggak usah banyak nanya. Tuhan Mahatau apa yang terbaik buat kamu.

Ukuran jomblo bagi setiap orang juga beda-beda. Ada yang jomblonya sebentar. Ada yang agak lama. Ada yang jomblonnya tingkat dewa atau yang aku sebut jomblo akut. Kalau kamu menderitia kejombloan yang terkhir ini, aku saranakan segera pergi ke dokter. Periksa sana!. Heehee.

Buat kamu yang lagi belajar, terutama di kampus, kamu akan menjadi mahasiswa yanng ngetop berkat kejombloan kamu. Maka dari itu, bersyukurlah kepad Tuhan. Alhamdulillah. Mengapa? Karena ketika kamu jomblo, kamu tak kan sibuk balas chat lah, komen status di FB lah, stalking di Twittwr lah, yang jelas kamu akan selalu fokus pada pelajaran.

Kamu akan terbiasanya menyendiri, bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk buka buku dan belajar. Atau paling tidak menulis catatan harian di buku diary dengan judul besar, “Nikmatnya Menjomblo.”

Kamu juga akan menjadi mahasiswa yang palin sabar sekamupusmu. Bagaimana tidak, jangankan menunggu dosen yang terlambat datang 15 menit, menuggu jodoh 5 tahun aja kamu kuat. Jomblo memang is strog. Iya kan, Mblo?

#Ini hanya tulisan ringan. Jangan dianggap serius. Mohon maaf kalau ada yang tersinggung.

Pukul 06.00 WIB. 19/12/15

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun