Mohon tunggu...
Erindia yulisa
Erindia yulisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca buku dan belajar bahasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepedulian Fans KPOP terhadap "All Eyes On Rafah" dan Para Idol Korea

18 Juni 2024   20:06 Diperbarui: 18 Juni 2024   20:06 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kepahiang.progres.id/read/all-eyes-on-rafah

Budaya Korea berkembang pesat di dunia terutama di Indonesia. Perkembangan budaya Korea tersebar mencakup semua kalangan, tidak hanya para milenial saja bahkan anak-anak kecil dan orang tua tahu tentang budaya Korea, khususnya K-pop. Budaya Korea ini menyebar melalui internet yang semakin canggih dan hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara keempat di dunia dengan pecinta K-pop terbanyak. 

Jumlah pecinta K-pop yang banyak membuktikan bahwa K-pop memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat Indonesia. Para idol K-pop ini memberikan kesan yang menarik, baik dari segi penampilan, karakter, visual, dan sebagai "moodbooster" bagi para fansnya. Para pecinta K-pop juga tak segan-segan untuk melakukan apapun untuk para idolanya, seperti mengikuti fansign, melihat konser, vote untuk comeback album terbaru, dan membeli albumnya.

Kecintaan fans Indonesia dengan para idolanya terbukti dengan trending All eyes on Rafah. All Eyes on Rafah menjadi trending di media sosial X (Twitter) dan Instagram sejak Selasa, 28 Mei 2024. All Eyes on Rafah ini menjadi salah satu bentuk kepedulian masyarakat di dunia terhadap peristiwa peperangan yang terjadi di wilayah Rafah, Palestina. Ungkapan ini tidak hanya digunakan di Indonesia saja, tetapi digunakan oleh warga Eropa Barat, Australia, India, dan sejumlah warga negara lainnya. Ungkapan All Eyes on Rafah merupakan salah satu bentuk aksi untuk menuntut adanya gencatan senjata yang ada di wilayah Rafah setelah diserang bertubi-tubi oleh Israel, berupa pemboman dan lainnya. 

Di tengah kesedihan karena rasa kemanusiaan terhadap masyarakat Palestina, adanya salah satu brand yang mendukung Israel, yaitu Starbuck yang bekerja sama dengan pihak agensi SM Entertainment dan berkolaborasi dengan NCT membuat keramaian fansnya. Kolaborasi tersebut para fans NCT, NCTZen kecewa dengan NCT dan bersama-sama meramaikan aksi boikot SM Entertainment. Aksi boikot ini untuk menyampaikan kepada para member NCT akan hal yang terjadi di Rafah dan apa yang dilakukan oleh pihak agensi adalah kesalahan. Para fans menaikkan tagar #SM_BOYCOTT_GENOCIDE.

Tidak hanya kepedulian NCTZEN saja, fandom lainnya juga ramai-ramai menyuarakan boikot sebagai bentuk sayang kepada para idolanya. Para fandom kpop ini terus menaikkan trending dan mengupayakan segala cara agar agensi notice dan berhenti bekerja sama dengan brand-brand yang mendukung Israel. Bahkan ada fandom yang mengirimkan truk di depan gedung agensi sebagai bentuk protes terhadap agensi yang bekerja sama dengan produk boikot. Kepedulian para fandom terhadap idolanya memang tidak main-main. Mereka melakukan semuanya untuk idol kesayangannya dan tidak ingin membiarkan idolanya dalam kesesatan atau melakukan tindak kejahatan. 

Perjuangan yang dilakukan oleh para fans terus dilakukan, hingga beberapa idol me-notice dan mengupload bentuk kepedulian mereka terhadap kejadian di Palestina dengan story di akun pribadi mereka, seperti yang dilakukan Taeyong NCT di Instastorynya. Taeyong mengupload gambar dengan background hitam dan bertuliskan "Boycott". Dan ada juga beberapa idol yang menunjukkan kepeduliannya dengan like postingan tentang peristiwa yang terjadi di Palestina.

Referensi

Prameswari, A. P. (2024, Mei 31). NCT Umumkan Kolaborasi dengan Starbucks, NCTZen Ramai Serukan Aksi Boikot SM Entertainment. Wikipedia. https://sleman.pikiran-rakyat.com/sleman/pr-3048153713/nct-umumkan-kolaborasi-dengan-starbucks-nctzen-ramai-serukan-aksi-boikot-sm-entertainment?page=all

Ramai soal "All Eyes on Rafah" di Media Sosial? Apa Artinya? Halaman all. (2024, May 29). Kompas.com. https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/29/130000765/ramai-soal-all-eyes-on-rafah-di-media-sosial-apa-artinya-

Sarajwati, M. K. A. (2020, September 30). Fenomena Korean Wave di Indonesia. https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/09/30/fenomena-korean-wave-di-indonesia/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun