Mohon tunggu...
Crysanti Restu NP
Crysanti Restu NP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Biasa

Email : crnpcontact@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi Muda dan Etikanya

4 Maret 2023   20:38 Diperbarui: 4 Maret 2023   21:28 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi muda Indonesia, adalah julukan bagi kita yang diharapkan mampu menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang unggul. Nasib bangsa ini ada di tangan para generasi muda, apakah bangsa ini akan semakin maju atau sebaliknya. Untuk itu moral generasi muda sangat penting sehingga harus dibentuk sejak dini dengan harapan mampu menciptakan karakter yang sesuai dengan norma Pancasila.

Negara telah melakukan upaya untuk membentuk moral generasi muda, salah satunya melalui pendidikan tentang Pancasila sejak dari sekolah dasar. Namun, seperti yang kita dapat lihat bahwa belakangan ini moral generasi muda justru jauh dengan apa yang kita harapkan. Tidak sedikit tingkah laku para remaja saat ini yang memprihatinkan dan membuat pertanyaan besar, mengapa hal seperti ini bisa terjadi.

Ironisnya, kondisi generasi muda dalam beretika saat ini semakin memprihatinkan. Beretika atau memiliki moral dan nilai-nilai yang baik semakin jarang ditemukan pada sebagian besar anak muda. 

Padahal, etika adalah hal penting dalam kehidupan manusia karena memberikan dasar dan landasan bagi individu untuk bertindak dan bersikap sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku. 

Sudah banyak kasus pelecehan,penipuan,  pencurian, dan bullying yang mana pelakunya adalah remaja yang mana hal ini menunjukkan betapa memprihatinkannya kondisi generasi muda saat ini.

Dari cara berpakaian, remaja masa kini yang lebih cenderung meniru budaya barat. Padahal kita tahu bahwa gaya berpakaian orang barat sangat terbuka dan kurang memperhatikan nilai kesopanan, memang etika seseorang tidak dapat dilihat dari bagaimana ia berpakain, namun hal tersebut tentu saja menyimpang dari moral budaya kita. Sedangkan kita tahu bahwa Indonesia terkenal dengan kesopanan dan budi luhurnya. 

Cara mereka bertutur bahasa juga sebuah hal yang ironi di zaman saat ini. Apakah sopan mengucapkan kata yang tidak seharusnya kita ucapkan ke orang lain, baik yang seusia maupun yang lebih tua. Memang benar bahwa kebanyakan sopan santun remaja saat ini mulai memudar, namun tidak semua remaja berperilaku seperti itu.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa generasi muda saat ini mungkin mengalami tantangan dalam memahami dan menerapkan etika dalam kehidupan mereka. 

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi cara generasi muda memahami dan menerapkan etika termasuk pengaruh lingkungan, pendidikan, media sosial, dan kehidupan digital. 

Yang mana perkembangan digital itu sendiri adalah sebuah tantangan utama bagi para generasi muda, bagaimana agar tidak hanyut dan menjadi korban dari sisi negatif dari kemajuan teknologi.

Dengan adanya perkembangan teknologi digital, seharusnya kita bisa mendapatkan wawasan yang lebih luas dari apa yang kita dapat di bangku pendidikan terkait etika, moral, dan norma-norma lainnya. 

Namun, saat ini justru konten - konten yang negatif atau kurang mendidik yang banyak mereka konsumsi dibandingkan dengan konten - konten yang berkualitas. 

Konten kurang mendidik atau negatif dapat berdampak buruk pada generasi muda, diantaranya adalah menurunya kualitas pendidikan, mereka akan memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk menonton konten yang bermanfaat daripada belajar atau membaca buku. 

Selanjutnya, hal tersebut dapat menurunkan kemampuan generasi muda untuk berpikir kritis, Mereka mungkin lebih menerima informasi tanpa mempertanyakan kebenarannya atau memperhatikan sumber informasi tersebut.

Konten yang tidak bermanfaat atau negatif di media dan internet dapat memengaruhi perilaku dan sikap generasi muda dengan cara yang negatif. Misalnya, mereka mungkin meniru perilaku buruk yang mereka lihat di media atau mengembangkan pandangan yang tidak sehat atau tidak akurat tentang topik tertentu. 

Selain itu, juga dapat memengaruhi kesehatan mental generasi muda. Mereka mungkin mengalami kecemasan, depresi, atau kesepian setelah menonton konten yang tidak sehat atau tidak mendidik.

Para generasi muda perlu menyadari bahwa keburukan yang terjadi tidak lepas dari kurangnya kesadaran mereka sendiri akan pentingnya moral dan etika dalam kehidupan. Mereka perlu untuk terus berbuat yang tidak menyalahi aturan, menyakiti, dan bahkan merugikan orang lain. 

Sudah seharusnya untuk menyadari mana yang baik dan mana yang buruk, tunjukan bahwa generasi muda saat ini mampu menyandang julukan sebagai agent of change  dengan bermoral dan beretika yang baik.

Tentunya, kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama. Orang tua dan sekolah harus bekerja sama dalam memberikan pendidikan moral dan etika yang baik kepada anak muda. 

Selain itu, masyarakat juga perlu ikut berperan serta dalam membangun lingkungan yang memiliki nilai dan etika yang baik. Pemerintah juga dapat melakukan upaya untuk mengontrol dan membatasi konten yang tidak baik di media sosial. 

Penting bagi kita yang masih remaja untuk mengetahui apa saja hal mendasar dalam etika seperti bersikap sopan santun dan ramah, perhatian dan memiliki empati, mampu menjaga perasaan orang lain, saling tolong menolong, mampu mengendalikan emosi dan jangan menoleransi sesuatu yang tidak etis.

Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak generasi muda juga menunjukkan kesadaran yang kuat tentang pentingnya etika dalam kehidupan mereka, dan mereka berusaha untuk mengambil tindakan yang tepat dalam situasi yang berbeda. 

Banyak organisasi, termasuk institusi pendidikan dan bisnis, juga memberikan perhatian yang lebih besar pada pengajaran etika dan tanggung jawab sosial dalam upaya untuk membantu generasi muda mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang etika dan menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Kesimpulannya, kondisi generasi muda dalam beretika saat ini memang memprihatinkan. Namun, kita masih memiliki harapan untuk memperbaiki kondisi ini. Mereka masih perlu bantuan kita agar dapat meningkatkan kesadarannya akan hal yang baik dan buruk. 

Dengan peran serta dari semua pihak, termasuk orang tua, sekolah, masyarakat, dan pemerintah, kita dapat membangun generasi muda yang memiliki nilai dan etika yang baik serta siap menghadapi masa depan dengan baik.

Crysanti Restu NP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun