Pembukaan dan penutupan PON XX akan berlangsung di Stadion Lukas Enembe yang berlokasi di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Stadion dengan kapasitas penonton mencapai 40.623 orang ini menjadi salah satu stadion dengan kapasitas terbesar di Pasifik. Menempati kawasan seluas 13,7 hektar, seluruh fasilitas Stadion Lukas Enembe telah berstandar internasional. Stadion ini juga memiliki 3 venue didalamnya, yakni lapangan sepakbola, akuatik dan lapangan tembak. Lapangan sepakbola di Stadion Lukas Enembe sudah berdasarkan kriteria lapangan yang dikeluarkan oleh FIFA, rumput lapangan yang dipakai merupakan jenis Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput Manila yang juga digunakan di stadion-stadion dunia.
Stadion dan Maskot
Stadion Lukas Enembe merupakan stadion dengan arsitektur yang sangat megah dan kokoh, bahkan disebut-sebut memiliki kemiripan dengan stadion sepakbola terbesar kedua didunia, Salt Lake di India. Stadion yang dikelilingi ornamen baja melengkung dengan menonjolkan ukiran khas Papua yang berdesain Honai atau rumah adat Papua, terpilih sebagai salah satu Nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online Polandia, StadiumDB.com. Sekalipun gagal bersaing dengan 21 stadion lain dari 19 negara, paling tidak dunia sudah tau bahwa "Mentari Harapan Baru dari Timur" ini memiliki venue olahraga kelas dunia.
Stadion Lukas Enembe mulai dibangun oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk 2016 dan selesai pada Juni 2019 dengan total biaya pembangunan sebesar Rp 1, 392 Triliun, lalu diresmikan secara virtual oleh Gubernur Papua Lukas Enembe pada 23 Oktober 2020. Setelah diresmikan, stadion yang semula bernama Stadion Papua Bangkit diganti namanya menjadi Stadion Lukas Enembe, nama Gubernur Papua sekarang, yang telah banyak berkontribusi dalam menjadikan Papua sebagai tuan rumah PON XX.
Maskot Kangpho atau Kangguru Pohon Mantel Emas adalah salah satu jenis kangguru pohon yang familiar dan identik dengan Papua. Tak lupa Burung Cendrawasih bernama Drawa juga dibuat sebagai maskot kedua pendamping Kangpho. Maskot Kangpho dan Drawa menggunakan rumbai pada bagian kepala dan pinggang sebagai gambaran busana ikonik asal Papua. Kangpho juga mengenakan mahkota dengan ikon Gunung Jayawijaya. Sedangkan Drawa pada bagian dadanya dilengkapi dengan tali merah putih, warna jingga pada bagian tubuhnya sebagai lambang kehangatan, persahabatan, dan cinta kasih.
Selain membangun tagline "Mentari Harapan Baru dari Timur", Papua juga mengangkat tagline "Torang Bisa" dalam PON XX yang merupakan bentuk penyemangat khas Papua. Jika kita melihat semua perkembangan dan kemajuan yang terjadi di Papua mulai dari sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) hingga ke sektor infrastruktur, maka tak heran jika panitia PON XX memakai jargon "Mentari Harapan Baru dari Timur" dalam ajang bergengsi ini. Panitia PON XX terus berusaha meningkatkan antusiasme masyarakat, salah satunya dengan cara mengadakan perlombaan dalam rangka 100 hari menuju PON XX, yaitu Kompetisi Blogger, Virtual Run & Virtual Ride, Kelas Inspirasi, Kolaborasi Anak Negeri (kolaborasi dari produk brand Papua yang eksotik dengan brand Nasional), Stand Up Comedy, dan Torang Show (talkshow virtual dengan perwakilan atlet dari 34 Provinsi yang akan bertanding di PON XX).
Sebagai penutup artikel ini, saya mau mengajak kita semua untuk turut mendukung terselenggaranya PON XX Papua 2021. Berbagai informasi seputar PON XX dapat kamu akses di situs resmi PON XX https://www.ponxx2020papua.com/ dan memfollow akun Instagram PON XX di @ponxx2020papua atau menuju link https://www.instagram.com/ponxx2020papua/. Terimakasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H