Jelang pemilihan presiden 09 Juli 2014 mendatang, isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dituduhkan kepada Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto kembali mencuat. Ini menjadi senjata pemungkas bagi lawan politik untuk menyerang Prabowo yang memang memiliki elektabilitas tinggi menuju RI 1. Dalam kasus pelanggaran HAM tragedi Trisakti, selalu dikaitkan dengan sosok Prabowo Subianto. Tragedi Trisakti ini dinilai banyak kalangan merupakan ganjalan bagi Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2014 karena latar belakangnya sebagai terduga penculik aktivis dan dalang kasus Trisakti.
Meski kasus tragedi Trisakti dinilai akan mengganjal langkah Prabowo untuk memenangkan pilpres 2014, beberapa waktu lalu Ketua Forum Alumni dan Mahasiswa Trisakti Todotua Pasaribu menyatakan dukungannya kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres di Pilpres 9 Juli mendatang. Â Keraguan publik terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa akan melahirkan pemerintahan otoriter harus dibuang jauh-jauh. Mantan Ketua Umum PBHMI M Fakhruddin menjelaskan, Prabowo tidak punya bakat untuk menciptakan pemerintahan yang otoriter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H