" Maaf  ketua saya mulai ragu dengan agenda yang akan kita adakan minggu ini" . dia selaku koordinat acara memperkeruh suasana rapat sore ini.
"apa yang kau bicarakan,, waktu kita sudah H-4. tak ada niat kau menyukseskan acara, menghancurkan namanya". jawab salah satu peserta rapat.
"Bagaimana TIDAK,, lihat saja,, saya bicara,, dia sibuk dengan BBnya,, saya bicara,, dia sibuk dengan gosip barunya,, tak ada guna ketua kalau seperti ini.."
"apa yang kau bicarakan koor,, tak ada gunanya itu,, sekarang kita selesaikan rapat ini dulu,, kita lanjutkan misi untuk acara ini,, ini acara bukan untuk main-main, acara agenda tahunan ini wajib terlaksanakan bagaimana pun kondisi anggotamu". jawab ketua untuk melanjutkan rapat ini kembali.
"baiklah, tapi saya selaku koor memnta rekan-rekan semua untuk fokus dengan rapat ini. Kita lanjutkan, kemaren masalah peminjaman tempat dan baliho sudah fix, to do list kita selanjutnya adalah pemahaman materi tutor dan persiapan mentaluntuk tampil mengisi pelatihan ini nantinya. Saya tidak ingin pelatihan yang kita adakan ini mengecewakan karena tutornya tidak siap atau grogi."
percuma kau berkoar koor,, kau kerja sendiri-sendiri, dan kau bilang aku tak bekerja, kau bilang aku sibuk dengan BB,, kenapa tak bicara langsung,, apa itu sindir-sindir di rapat, sampaiakan saja,,kau kira aku menerima sikapmu seperti itu,, itu bukan koor namanya,, tapi egois saja.
"hey,, apa yang kau bingungkan??", salah satu perserta rapat mengejutkankku dengan menepuk pundakku, gunjingan didalam hatiku pun terhenti,
siaaaaal..
"eh tak apa,," jawab ku singkat.
siapa yang tak marah,, dia memberikan perintah saja tidak,, sekarang marah-marah dibilang aku tak bekerja, aku tak ada kontribusi, banyak lagi kerjaku bukan MENGURUS INI saja,,, siiit.....
"permisi ketua,, izin ke kamar mandi" . aku keluar dari ruang rapat, berjalan menuju kamar mandi.
sumpah,, malas kurapat kalu seperti ini,, mendingan mengundurkan diri saja,,
***
di ruang rapat.
"tu lihat dia,, keluar dari rapat,,, apa itu namanya,, sudah tak bekerja,, tak memberikan kontribusi,, sekarang se enaknya saja keluar dari ruangan rapat. Tak sopan pun saya sedang berbicara dia keluar." Koor melencengkan pembahasannya.
"Sabar koor, saya selaku ketua disini, juga merasa tidak nyaman dengannya, tapi biar saja lah sepertinya itu sifatnya, dia hanya satu dari 25 orang panitia disini,, dan saya rasa itu tidak akan merusak agenda tahunan kita ini".
"tapi ketua, saya tidak suka sifatnya,, kalau tidak bekerja,, tidak membantu tak apa,, tapi jangan seperti itu bersikap,, selagi rapat,, apa yang dikerjakannya,, selagi bekerja,, apa yang dia fikirkan,, dan sekerang pergi semaunya."
"sudah-sudah,, nanti biar saya yang berbicara dengannya, agar dia profesional dengan tanggungjawabnya", jawab salah seorang dari peserta rapat.
"yakin kau tu,, ketua saja tak dia hiraukan,,apalagi kau" jawab koor.
"koor,, bukan egoismu yang saya minta,, tapi percaya ke saya,, bagaimana tidak dia seperti,, kau saja seperti ini pada anggotaamu,, sudah dengarkan saya.. biar saya urus dia,, kita lanjutkan rapat." jawab salah seorang dair peserta rapat.
...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H