Merenung....
Di kesunyian gelapnya malam..
Kupandang senyap diatas sana
Ada luka di antara sudut-sudut mata ini
Melara dalam dada, menyapa gundah di relung hatiÂ
bahwa "aku telah terkurung haru"
Sejenak aku terlelap lupa di pelukan senyap gulita
Namun lara datang menumpahkan air mata...
Mencurahkan ingatan tanpa sebaris kata
Menggores rasa yang terlukis jelas di dasar sana
Melayang bersama bayang-banyang sirna..
Tergambar jelas bahwa aku telah larut dalam keheningan sendu
Kini terhempas dan terbangun...
Kubuka pelupuk mata basah
Seolah langit berbisik "aku takkan bisa mengayuhmu karna engkau adalah bumi"
Seakan bumi menjawab "dan akupun takkan mungkin bersamamu karena ruang dan waktu"
Kusadarkan kembali ragaku di sandingan malam...
Aku hanya akan ada disini meski gemuruh datang bersama butiran airnya..
Sampai laut berbuih menyapu senyap malampun aku hanya akan disini
Bersama bayang abu-abu..
Dan rona kelabu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H