Gresik_ Tradisi patrol membangunkan warga sahur saat Ramadan, sudah biasa ditemui di banyak tempat. Namun, patrol seperti yang dilakukan masyarakat pesisir utara Gresik ini unik dan menarik. Mungkin belum ada di tempat lain. Bukan hanya di Jatim, bahkan mungkin tidak ada di Indonesia.
Lokasi tepatnya di wilayah Desa Pangkah Wetan, Pangkah Kulon, dan Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah. Warga setempat menyebutnya dengan nama Ritukan. Entah apa maknanya. Mingkun saja kependekadn dari ritual ketuk Ramadan. Warga hanya menyebut ritukan sebagai nama lain patrol
Yang jelas, tradisi itu menjadi penanda sahur terakhir atau pamungkas di setiap bulan suci Ramadan. Biasanya digelar mulai pukul 00.30 dan berakhir pukul 02.30 WIB. Nah, pada Sabtu (30/4) malam ini hingga Minggu (1/5) dini hari, tampaknya tradisi Ritukan itu akan mencapai puncaknya. Pada momen ini warga tumpah ruah di jalanan. Laki-laki dan perempuan. Anak-anak, remaja hingga lansia.
Alunan musik kentongan, bedug dan alat tabuh lainnya berpadu. Menyatu. Menghasilkan irama mengalun merdu, seolah mengabarkan Lebaran akan segera datang. Lalu, senandung salawat dan syair-syair berkumandang. Memecah sunyi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H