Jawaban paling tepat untuk pertanyaan apakah mau mengungkapkan perasaan nelangsa, diskriminatif, dll dalam konteks Indonesia saat ini, rupanya hanya tunggal, yakni: Hindarkanlah ungkapan itu dari keterkaitannya dengan SARA: suku, agama, ras, antar golongan.Â
Intinya, membandingkan boleh, misalnya membandingkan antara satu dari sepuluh, atau bahkan satu dari seratus; asal saja Anda menghindarkan diri dari hal-hal yang menyangkut SARA tadi. Â Ungkapan yang menjurus ke orangnya (ad hominem); misalkan: "Dari 10 orang kaya, (hanya) satu botak" pun seyogianya jangan diformulasikan, apalagi yang mengarah ke SARA..
Perlu menjadi perhatian juga, seperti di atas telah disebutkan, orang-orang yang terbilang public figure "dituntut" secara sosial untuk semakin hati-hati saja, karena: "Maksud hatimu mungkin tidak ingin berkata begitu;" tetapi jangankan tembok, sekarang ini bahkan udara pun bisa berwarta.
-0- Â Â Â Â