Memang, pencarian eksistensial dapat kebablasan, sampai-sampai orang berkembang menjadi pribadi bagaikan kacang lupa kulitnya; dengan ungkapan lain banyak orang lupa akan asal usulnya. Bahasa Jawa akan menyebutnya lali cilik-cilikane biyen. Inilah contoh dan bentuk-bentuk pencarian eksistensial kebablasan, dan semuanya itu akan semakin terbukti betapa orang akan lunglai tak berdaya bagaikan krupuk mlempem, bungkam atau ngumpet  ketika ia  pada akhirnya harus berhadapan dengan masalah hukum. Karena itulah ada seruan: Jangan berhenti atau bosan menegakkan hukum sekali pun langit itu runtuh.
-0-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!