Mohon tunggu...
tukiman tarunasayoga
tukiman tarunasayoga Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat Kemasyarakatan

Pengajar Pasca Sarjana Unika Soegiyopranata Semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahaya "Kepaten Obor"

30 September 2020   08:17 Diperbarui: 30 September 2020   09:27 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua, trauma-trauma yang tidak perlu hendaklah dibersihkan secara sistemik berhubung dulunya kemunculannya juga sistemik. Tiga, hubungan darah persaudaraan adalah nilai terindah dalam kehidupan kemasyarakatan kita. 

Oleh karena itu, jika trauma-trauma itu dihilangkan secara sistemik, maka harus ada rekonsiliasi internal pada keluarga-keluarga yang kemarin-kemarin tercerai berai.  

Empat, generasi telah bergeser, bahkan mungkin berubah; maka menatap masa depan jauh lebih penting dari sekedar memberi peluang bernostalgia bagi orang-orang tua yang merasa berjasa sekali pun. 

Utamakan menatap masa depan, meski pun tetap harus ditanamkan jangan lupa sejarah bangsamu. Dan lima, orang-orang tua hendaklah benar-benar menempatkan diri dalam koridor tut wuri handayani.

Dalam rangka berusaha bersama terhindar dari bahaya kepaten obor, Pemerintah memiliki otoritas kuat dan resmi, -tentunya bersama lembaga permusyawaratan perwakilan- , untuk meneruskan pendokumentasian peta sejarah berbangsa dan bernegara yang sebenarnya. Kalau dalam perjalanan itu ada saja orang yang "mengganggu" entah dengan alasan cari perhatian atau pun sekedar memanfaatkan momentum; wajarlah kalau Pemerintah mengambil tindakan tertentu kepada orang seperti itu. Apalagi kalau gangguan itu ada tali-temalinya dengan upaya untuk "membengkokkan sejarah." Bila betul seperti itu, bahaya kepaten obor benar-benar nyata tantangan dan siapa yang mau terus mematikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun