Dalam debat kemarin Anies memang berhasil menelanjangi Ahok dengan mengungkit  Janji Politik Ahok pada masyarakat DKI yang tinggal di Bantaran Kali dimana Jokowi-Ahok pernah berjanji membangunkan  Kampung Deret yang faktanya tidak dilaksanakan sampai dengan masa tugas Ahok akan berakhir. Ini telak sekali karena sulit dibantah.
Anies mengatakan akhirnya warga Bantaran Kali tergusur 2 kali akibat keburukan managemen Pemprov DKI.  Warga bantaran kali direlokasi ke Rusun itu artinya mereka tergusur dari kampung yang sudah mereka tinggali belasan tahun.  Harus pindah dari Lingkungan yang sangat mereka cintai.  Dan penggusuran kedua terjadi  pada saat mereka tidak mampu membayar sewa Rusun yang ditinggali dan akhirnya mereka harus pindah tempat tinggal lagi.
Lain Anies, lain pula AHY yang juga menyoroti  Penggusuran yang dilakukan Ahok. AHY berjanji akan membangun Jakarta bukan saja Jakartanya saja tetapi berikut penghuninya.  Mereka berjanji tidak akan ada Penggusuran. Bahkan Cawagub Sylviana juga menyindir dan bertanya mengapa Warga Bukit Duri bisa menang di Pengadilan. Â
Jadi bisa dikatakan isu Penggusuran ini memang benar-benar menjatuhkan nilai Ahok pada acara Debat Kemarin.
Isu berikutnya yang benar-benar memukul Ahok berada pada Isu Reklamasi yang memang selama ini kontroversial. Â Sangat telak pukulan yang dibuat oleh isu ini.
Reklamasi pantai Jakarta selama ini sudah memposisikan Ahok sebagai Pro Pengembang. Sangat sulit menunjukkan ataupun membuktikan bahwa Reklamasi itu program yang pro rakyat Jakarta. Dan rahasia umum ini memang akhirnya digunakan oleh Anies dan AHY untuk menguliti habis Ahok.
Sangat mudah sekali Anies dan AHY Â memposisikan diri mereka sebagai pihak yang tidak setuju dengan Reklamasi dan itu dipastikan tidak mungkin bisa diikuti oleh Ahok. Â Sangat sulit bagi Ahok untuk mengklaim dirinya pro rakyat dalam Proyek Reklamasi yang kontroversial itu.
Dan isu yang terakhir dipakai oleh Anies Baswedan untuk menohok Ahok adalah Alexis. Ini cukup telak juga karena terbukti dan menjadi fakta bahwa  Ahok sangat gagah perkasa untuk menggusur  Kalijodo yang nota bene komplek maksiat kelas bawah sementara Ahok tidak berdaya sama sekali untuk menggusur Alexis, komplek Maksiat kelas atas.
Ahok sudah mencoba menyebutkan bahwa dirinya berani menutup Diskotik Stadium dan Diskotik Miles tetapi focus masalah sebenarnya berada pada isu Lokalisasi. Jadi pembelaan Ahok  dalam hal itu tidak berarti apa-apa.
Selanjutnya setelah diserang dengan berbagai isu itu membuat Ahok juga membalas menyerang tetapi sayangnya serangan Ahok itu serangan Senapan Angin tanpa peluru.
Ahok menyerang Anies berkaitan “kegagalannya “ sebagai Mendiknas. Ini tindakan yang tidak tepat. Faktanya dimata masyarakat luas Kinerja Anies Baswedan sebagai Menteri itu sangat mengesankan.  Sangat sulit membalikkan opini masyarakat luas terhadap kinerja Anies Baswedan sebagai mantan menteri. Seharusnya isu lain yang dipakai Ahok untuk menyerang Anies, terutama kelemahan pengalaman Anies dalam Birokrasi.  Ini mungkin lebih efektif.