Di sektor pemasaran dan penjualan, peran AI generatif semakin menonjol dalam membantu perusahaan asuransi mengoptimalkan strategi mereka. Berbagai perusahaan asuransi global, seperti AIA dari Hong Kong, Tokio Marine Life Insurance dari Jepang, dan Ping An Insurance dari Tiongkok, telah mengadopsi AI generatif untuk memperkuat pendekatan pemasaran mereka.
AIA memanfaatkan AI untuk merancang kampanye pemasaran yang lebih personal dengan menggunakan data pelanggan seperti demografi, perilaku, dan lokasi, sehingga konten pemasaran menjadi lebih relevan. Tokio Marine Life Insurance menggunakan AI untuk memprediksi kebutuhan masa depan pelanggan berdasarkan data demografi, perilaku, dan transaksi, membantu mereka mengembangkan produk dan layanan yang lebih sesuai.
Sementara itu, Ping An Insurance menerapkan AI generatif dalam menciptakan konten pemasaran yang lebih kreatif, termasuk iklan dan video, untuk meningkatkan daya tarik dan efektivitas kampanye mereka. Dengan cara ini, AI generatif tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi juga memperkuat hubungan pelanggan dengan menyajikan solusi dan konten yang lebih terpersonalisasi dan inovatif.
Potensi pemanfaatan generative AI di industri asuransi Indonesia sangatlah besar. Dengan kemampuannya dalam meningkatkan efisiensi operasional, mendorong inovasi, membuat keputusan berbasis data, serta mendeteksi dan mencegah risiko, AI generatif tidak hanya mengubah cara perusahaan asuransi bekerja tetapi juga bagaimana mereka berinteraksi dengan pelanggan. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, adaptasi terhadap AI generatif bukan lagi pilihan tetapi kebutuhan untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar.
Tuhu Nugraha
 Digital Business & Metaverse Expert, Principal of Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H