Isu-isu di Twitter bisa timbul tenggelam dengan sangat cepat, dan akan segera menyebar ke media, dan menjadi berita besar. Di balik keuntungan ada juga risikonya, bahwa berita negatif tentang produk akan mudah menjadi berita besar bila tidak segera ditangani dengan cepat.
Youtube
Youtube di Indonesia semakin popular di Indonesia, karena infrastruktur internet yang semakin baik, sehingga mengakses Youtube menjadi lebih cepat. Youtube punya pengaruh yang sangat besar, karena menggabungkan teks, visual dan audio.
Youtube adalah medium untuk mencari informasi dan hiburan di internet. Dan bagi banyak orang, Youtube itu sudah merupakan mesin pencari. Maka jangan heran bila Youtube adalah search engine terbesar nomor dua di dunia. Youtube lebih banyak dihuni oleh pengguna internet yang lebih muda, terutama remaja berumur belasan tahun.
Apabila ingin berinteraksi dengan konsumen di medium ini, maka tidak bisa sekedar memindahkan TVC diunggah di Youtube. Video yang akan menjadi viral di Youtube adalah video yang menghibur, ada sesuatu yang bisa diceritakan, dan tidak  hardselling.
Blog
Blog memang sudah tidak sepopuler beberapa tahun lalu di Indonesia, dilihat dari jumlah blog yang masih aktif, dan pembaca regulernya. Tapi blog sebenarnya punya peran  yang cukup penting, apabila produk yang dijual memerlukan edukasi, atau untuk membeli produk, konsumen perlu melakukan riset yang cukup panjang, sebelum mengambil keputusan.
Blog punya kelebihan ramah terhadap mesin pencari seperti Google, Yahoo, Bing dll, dan informasinya akan tersimpan selamanya. Informasi ini akan sangat berguna bagi calon konsumen yang memang benar-benar membutuhkan, dan siap membeli.
Strategi blog, bukan hanya dilakukan dengan membuat blog tentang produk tapi juga bisa mendekati blogger yang berpengaruh di bidangnya, untuk membuat review tentang produk kita sehingga informasinya lebih terpercaya, dan mudah dimengerti karena menggunakan bahasa konsumen.
Medium ini adalah medium yang sangat popular di kalangan profesional. Jumlah anggotanya mungkin tidak sebanyak Facebook atau Twitter di Indonesia, tetapi medium ini sangat cocok untuk produk yang sifatnya niche atau produk Business to Business. Apa iya Anda akan menawarkan jasa konstruksi di Facebook? Di LinkedIn justru sangat bisa.