Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Netizen +60 Serbu Lapak Medsos Jokowi, Netizen +62 Bingung

6 Februari 2021   19:26 Diperbarui: 6 Februari 2021   19:48 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo | Foto: CNBC Indonesia

Sebuah peristiwa langka terjadi di kanal media sosial Presiden Joko Widodo, yaitu di Facebook, Instagram, dan Twitter. Selama ini, biasanya yang berpendapat di kolom komentar unggahan adalah mayoritas netizen +62 (Indonesia), namun kali ini lain, yakni netizen +60 (Malaysia).

Aksi "penguasaan lapak" berlangsung sejak kemarin, Jumat (5/2/2021), dan entah kapan akan selesai. Pastinya, sampai sekarang masih terjadi. Lokasi kejadian berada di sejumlah unggahan berbeda di masing-masing akun media sosial Presiden Jokowi.

Adapun unggahan yang dimaksud adalah momen pertemuan antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Untuk diketahui, Muhyiddin ke Indonesia dalam rangka memenuhi undangan Presiden Jokowi, dan sekaligus merupakan kunjungan perdana kenegaraan sejak dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Maret 2020.

Kedua pemimpin negara bertemu untuk membahas isu kawasan dan kesepakatan kerjasama bilateral. Di antaranya kisruh politik yang melanda Myanmar, perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI), komitmen bersama melawan diskriminasi sawit oleh Uni Eropa, dan seterusnya.

Keberadaan Muhyiddin di Indonesia tidak lama, hanya satu hari. Namun demikian, hasil dan tindaklanjut dari kesepakatan yang paling penting, mengingat Indonesia dan Malaysia memiliki urusan yang saling terkait satu sama lain.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (kiri) dan Presiden Joko Widodo (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/2/2021) | Foto: ANTARA via KOMPAS.com
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (kiri) dan Presiden Joko Widodo (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/2/2021) | Foto: ANTARA via KOMPAS.com
Kembali pada aksi "penguasaan lapak" di kolom komentar oleh netizen Malaysia di akun media sosial Presiden Jokowi, yang akhirnya membuat netizen Indonesia kebingungan.

Sila buka akun media sosial Presiden Jokowi, di mana terdapat beberapa foto serta keterangan yang diunggah, di sana terlihat yang paling banyak memberi komentar yaitu netizen berbahasa Melayu.

Apakah betul netizen yang rata-rata berbahasa Melayu itu sunggguh orang Malaysia? Penulis kurang tahu. Namun demikian, tampak jelas bahwa selain penggunaan bahasa, hal-hal yang disampaikan seluruhnya terkait urusan warga Malaysia.

Membaca komentar mereka, kesimpulan poin-poinnya adalah ungkapan pro dan kontra terhadap kepemimpinan Muhyiddin. Jadi artinya, netizen tadi berasal dari dua kelompok, pendukung dan penentang Muhyiddin.

Secara khusus oleh kelompok penentang, mereka protes Muhyiddin ke Indonesia di masa pandemi Covid-19. Di samping itu, Muhyiddin dianggap tidak pantas melakukan kunjungan kenegaraan, karena jadi Perdana Menteri tidak lewat "Pilihan Raya" atau Pemilihan Umum.

Menyaksikan kehadiran netizen Malaysia beserta komentar "unik" inilah, maka para netizen Indonesia yang ikut nimbrung kebingungan. Sebab, menurut mereka, seharusnya akun media sosial Presiden Jokowi tidak dijadikan tempat untuk meluapkan emosi.

Meski jumlah mereka tidak banyak, para netizen Indonesia rupanya tidak sekadar berkomentar biasa, melainkan juga dengan "sok bijak" menasihati para netizen Malaysia. Mereka meminta agar tetap menghargai Muhyiddin sebagai pemimpin.

Tidak sedikit pula netizen Indonesia yang saling menegur, manakala ada yang mencoba memanas-manasi keadaan. Pokoknya, sepenglihatan penulis, para netizen Indonesia lebih bijak dari biasanya.

Bahkan, ada beberapa juga yang "pamit", berhenti nimbrung, lalu mencari "lapak lain". Alasannya, tidak nyaman melihat warga Malaysia mengumbar keburukan negara sendiri.

Salut melihat netizen Indonesia. Hampir tidak ada yang berkomentar aneh-aneh. Mereka mengendalikan diri sendiri, sehingga tak sedikit netizen Malaysia yang memberi pujian. Pokoknya, hebat! ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun