Sebab, satu-satunya cara untuk bisa melihat pemandangan lebih enak, ya di flyover. Kecuali yang punya fasilitas drone. Dan lewat drone pun, seseorang tetap kesulitan melakukan swafoto.
Lalu, bagaimana caranya agar pemandangan dapat dinikmati tidak hanya di siang hari? Sudah adakah fasilitas penerangan di sana? Jelaskah gambar atau video yang diambil pada malam hari? Bukankah lagi-lagi sama, yaitu orang harus naik flyover?
Kemudian soal dampak lebih. Apakah dengan atap rumah mereka di cat warna-warni, maka kehidupan warga menjadi semakin baik? Maknanya misalnya, kelak lokasi itu ramai dan meningkatkan perekonomian?
Ini bukan masalah sumber biaya didapat dari mana, apakah dari APBD atau CSR, tetapi manfaat atap warna-warni bagi kehidupan warga sekitar. Jika sekadar beautifikasi, maka percuma.
Andai perusahaan produksi cat sedang berbaik hati, maka sumbangan CSR yang diminta sesungguhnya tidak harus berwujud cat. Bisa dalam bentuk uang, untuk kemudian digunakan sebagai penambah dana bantuan sosial di masa pandemi.
Tapi ya sudahlah. Sudah terlanjur. Semoga dampak positif bagi kehidupan warga muncul seiring berjalannya waktu. Selamat menikmati atap warna-warni. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H