Ada yang belum familiar dengan sarang burung walet? Saya yakin, sebagian dari para pembaca sudah mengenalnya. Meski mungkin belum melihat langsung wujud sarangnya seperti apa, tetapi sekurangnya pernah melihat burungnya terbang di udara.
Saya juga yakin bahwa para pembaca tahu sederet manfaat besar dari sarang walet, sehingga di berbagai media, informasi tentang harganya yang terbilang mahal sering diberitakan.
Ya, sarang walet (air liur walet) memang kaya manfaat, karena di dalamnya mengandung sejumlah nutrisi yang berguna bagi kesehatan. Itulah sebabnya potensi bisnis sarang walet ini dirasa akan terus eksis di segala zaman.
Di dalam sarang walet terdapat mangan, tembaga, seng, kalsium, asam amino, glikoprotein, simvastatin, karbohidrat, lemak, dan seterusnya. Sila cari kegunaan sekian unsur-unsur ini di berbagai sumber.
Pemanfaatan sarang walet pun bisa secara langsung, yaitu dijadikan sup, atau oleh pabrik dibuat menjadi produk lain. Mulai dari bentuk minuman, obat-obatan, hingga krim kosmetik.
Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian, jumlah ekspor sarang walet Indonesia pada 2020 mencapai 1.155 ton, dengan nilai sebesar Rp 28,9 triliun. Angka ini meningkat 2,13 persen dibanding 2019, di mana jumlahnya 1.131,2 ton senilai Rp 28,3 triliun. Artinya, nilainya naik Rp 600 miliar.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, komoditas ekspor "emas putih" tersebut terbukti mampu bertahan di masa pandemi Covid-19, sehingga konsisten menyumbang devisa bagi negara dan menyejahterakan para petani.
"Ini adalah anugerah dari Tuhan untuk kita. Tanpa perawatan khusus, walet memberikan sumbangan devisa negara dan pendapatan bagi petani," kata Syahrul, Minggu (17/1/2021).
Syahrul menambahkan, selama ini setidaknya ada 23 negara tujuan ekspor sarang walet Indonesia. Dan kepada masing-masing eksportir diberi pendampingan, dengan maksud agar sarang walet yang dijual memenuhi syarat.