Maknanya, para pengelola tidak berkenan menjadikan platform mereka sebagai sarana caci-maki, menebar kebencian, dan melakukan propaganda yang merusak tatanan sosial di dunia nyata.
Pengelola pasti khawatir, stabilitas politik di AS akan terus terganggu selama tangan Trump masih "gatal" menuliskan dan mengunggah sesuatu, yang tidak hanya melanggar aturan media sosial, namun juga "memicu kekerasan" lanjutan.
Kiranya ketegasan sikap pengelola Twitter, Facebook, dan Instragram terhadap Trump dapat menjadi pengingat juga bagi saya dan pengguna lain supaya tidak melanggar aturan, serta menggunakan media sosial untuk kebaikan.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H