Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

3 Alasan Penting bagi Pence Aktifkan Amandemen XXV untuk Lengserkan Trump

7 Januari 2021   20:18 Diperbarui: 7 Januari 2021   20:34 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pence sedang berbicara dengan petugas kepolisian | Foto: Twitter @Mike_Pence

Dan bahkan diberitakan, pada saat pelantikan Biden dan Harris, Trump akan berada di luar AS, yaitu di Skotlandia untuk bermain golf. Apakah keputusan Trump cuma dianggap semacam "buang stres" di sana?

Menurut saya, Trump tidak perlu dilarang ke Skotlandia. Namun maksud di balik kepergiannya wajib dibaca dan diantisipasi. Sangat mungkin Trump ingin membiarkan AS "tanpa kendali".

Inilah alasan mengapa saya setuju jika Pence menjadi presiden dengan masa jabatan tersingkat, demi menjaga marwah demokrasi dan stabilitas polhukam di AS.

Andaikata ada pertanyaan, buat apa Pence jadi presiden padahal tinggal menghitung hari? Tidaklah demikian pemahamannya. Bukan soal lama tidaknya masa jabatan, tetapi untuk menghentikan Trump berbuat sesuatu di luar kewajaran.

Meringkas tulisan ini, hemat saya, ada tiga alasan penting bagi Pence segera menuruti permintaan pengaktifan Amandemen XXV, antara lain:

Pertama, kenyataan menunjukkan bahwa Trump dan Pence sudah "pecah kongsi". Keduanya tidak mungkin sepemahaman lagi. Terhitung sejak Pence dimarahi Trump karena menyetujui pengukuhan Biden dan Harris.

Pence sedang berbicara dengan petugas kepolisian | Foto: Twitter @Mike_Pence
Pence sedang berbicara dengan petugas kepolisian | Foto: Twitter @Mike_Pence
Bukankah Trump sudah "menghindar" dari tanggungjawabnya sebagai presiden? Ke mana Trump saat terjadi bentrokan berdarah di Capitol Hill? Mengapa Pence yang turun ke lapangan menemui para pejabat keamanan?

Kedua, karena Trump "menghilang", maka segala sesuatu yang terjadi di AS kini berada di bahu Pence. Tegasnya, apa pun peristiwa di AS bakal dipertanggungjawabkan oleh Pence.

Mengapa Pence tidak langsung mengumandangkan pengambilalihan kekuasaan ketimbang memikul status "kambing hitam"? Warga AS harus diyakinkan bahwa negara konsisten terkendali secara utuh.

Ketiga, dengan banyaknya pihak mendorong pengaktifan Amandemen XXV (selain oleh Karl Racine dan anggota kongres dari Partai Republik, tetapi termasuk kubu Partai Demokrat, dan bahkan mantan Presiden Barack Obama) artinya Pence direstui menjadi presiden.

Pence tidak perlu ragu soal dukungan Senat dan DPR. Saya yakin sebagian besar pasti mendukung. Pence harus secepatnya "melengserkan" Trump, mengendalikan AS, dan mempermulus acara pelantikan. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun