Dan bahkan diberitakan, pada saat pelantikan Biden dan Harris, Trump akan berada di luar AS, yaitu di Skotlandia untuk bermain golf. Apakah keputusan Trump cuma dianggap semacam "buang stres" di sana?
Menurut saya, Trump tidak perlu dilarang ke Skotlandia. Namun maksud di balik kepergiannya wajib dibaca dan diantisipasi. Sangat mungkin Trump ingin membiarkan AS "tanpa kendali".
Inilah alasan mengapa saya setuju jika Pence menjadi presiden dengan masa jabatan tersingkat, demi menjaga marwah demokrasi dan stabilitas polhukam di AS.
Andaikata ada pertanyaan, buat apa Pence jadi presiden padahal tinggal menghitung hari? Tidaklah demikian pemahamannya. Bukan soal lama tidaknya masa jabatan, tetapi untuk menghentikan Trump berbuat sesuatu di luar kewajaran.
Meringkas tulisan ini, hemat saya, ada tiga alasan penting bagi Pence segera menuruti permintaan pengaktifan Amandemen XXV, antara lain:
Pertama, kenyataan menunjukkan bahwa Trump dan Pence sudah "pecah kongsi". Keduanya tidak mungkin sepemahaman lagi. Terhitung sejak Pence dimarahi Trump karena menyetujui pengukuhan Biden dan Harris.
Kedua, karena Trump "menghilang", maka segala sesuatu yang terjadi di AS kini berada di bahu Pence. Tegasnya, apa pun peristiwa di AS bakal dipertanggungjawabkan oleh Pence.
Mengapa Pence tidak langsung mengumandangkan pengambilalihan kekuasaan ketimbang memikul status "kambing hitam"? Warga AS harus diyakinkan bahwa negara konsisten terkendali secara utuh.
Ketiga, dengan banyaknya pihak mendorong pengaktifan Amandemen XXV (selain oleh Karl Racine dan anggota kongres dari Partai Republik, tetapi termasuk kubu Partai Demokrat, dan bahkan mantan Presiden Barack Obama) artinya Pence direstui menjadi presiden.
Pence tidak perlu ragu soal dukungan Senat dan DPR. Saya yakin sebagian besar pasti mendukung. Pence harus secepatnya "melengserkan" Trump, mengendalikan AS, dan mempermulus acara pelantikan. ***