Bagaimana mungkin bisa ada kasur empuk di kawasan lain jika para pejabat pemerintah cuma memprioritaskan Bali? Bagaimana mungkin pula terjadi pemerataan pembangunan (jalan mulus, jembatan bagus, dan sebagainya) bila perhatian terfokus di Bali?
Wajib dipahami, di samping untuk mendapatkan devisa dan sejenisnya, pengelolaan objek wisata berperan besar dalam mewujudkan pembangunan nasional yang merata dan adil.
Tulisan ini saya buat sebagai bentuk kritikan kepada pemerintah pusat. Berhentilah "menganakemaskan" Bali. Wilayah lain butuh perhatian. Follow up hasil Sail Indonesia tiap tahun itu.
Untuk Menteri Sandiaga Uno, ketimbang menguras pikiran hanya untuk "memoles" Bali agar jadi kawasan wisata halal, come on, kunjungi daerah lain dan kembangkan potensi wisata di sana.
Tidak seperti di zaman pemerintahan sebelumnya, di era Presiden Joko Widodo, jabatan Wakil Menparekraf dihadirkan. Ayo, Sandiaga Uno dan Angela Tanoesoedibjo pasti mampu mengangkat sektor wisata dan ekonomi kreatif secara adil di semua wilayah.
Maukah Sandiaga Uno dan Angela Tanoesoedibjo mengunjungi objek wisata lainnya di pelosok tanah air? Maukah mereka membuktikan bahwa Menparekraf dan Wakil Menparekraf diangkat bukan cuma untuk mengurusi Bali?
Semoga pandemi Covid-19 segera mereda, sehingga sektor wisata kembali hidup. Sekian. Terima kasih. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H