Lalu, bagaimana kalau sudah ditemukan motifnya? Ya, sebaiknya hasilnya tidak hanya ditutup rapat di Malaysia, melainkan dibuka ke publik, khususnya kepada masyarakat Indonesia.
Dan yang paling penting adalah, ada baiknya jika mengatasnamakan pemilik akun dan warga Malaysia, pemerintah di sana mengungkapkan permintaan maaf dan mengikat janji bahwa hal serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Bagi masyarakat Indonesia, terutama para netizen, sikap yang perlu dilakukan bukan lagi saling menyerang di media sosial. Apalagi melakukan pembalasan dengan membuat video tandingan yang berisi hinaan balik.
Mari menunggu kebijakan dan kebijaksanaan pihak Malaysia. Jangan terprovokasi. Tunjukkan bahwa rakyat dan bangsa Indonesia tidak seburuk yang disangkakan. ***