Harus diakui, tersangkutnya beberapa kepala daerah di "jaring korupsi" tidak terlepas dari kontribusi buruk masyarakat. Ya, sebagian masyarakat di awal kurang peduli dan jeli melihat sosok calon pemimpin yang akan jadi panutan.
Rekam jejak calon kepala daerah tidak diperhatikan sungguh-sungguh. Aspek relasi kekerabatan, kesamaan identitas, dan pesona tampang lebih diutamakan. Kapasitas dan kualitas diabaikan.
Maka dari itu, pelaksanaan Pilkada 2020 serentak dengan perayaan Hakordia 2020, semestinya dijadikan sebagai kesempatan berharga dan tidak disia-siakan. Pilihlah calon pemimpin yang jujur, berani, bertanggungjawab, dan antikorupsi.
***Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!