Apakah Benny Wenda mampu menapak jejak Gusmao kelak? Tampaknya, tidak. Seorang separatis dan parasit Papua Barat tidak pantas disandingkan dengan Gusmao. Beda misi, kondisi, dan perjuangan.
Bukan berarti saya setuju atas keluarnya Timor Leste dari keluarga besar NKRI, karena memang fakta-fakta saat ini menyajikan, rupanya nasib warga Timor Leste tidak lebih baik daripada sebelumnya. Tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Biarlah mereka menjalani hidup seadanya.
Mengapa saya mengatakan Benny Wenda mustahil dapat meniru dan mendapatkan impian seperti yang ditorehkan dan diperoleh Gusmao, alasannya berikut ini:
Pertama, Benny Wenda bukanlah Gusmao. Dulu Gusmao berjuang murni demi kepentingan warga Timor Leste, dan benar tinggal bersama-sama dengan mereka di tanah air, dengan status WNI. Sedangkan Benny Wenda sebaliknya.
Benny Wenda agaknya bukan memperjuangkan nasib warga Papua Barat, tetapi untuk mengacak-acak kebahagiaan warga yang sekarang ini semakin membaik, di samping juga mau mengganggu keutuhan NKRI.
Seorang pejuang jelas berbeda dengan seorang pengecut. Bagaimana mungkin Benny Wenda pantas dijuluki pejuang sementara dirinya puluhan tahun nyaman dan aman di bawah ketiak pemerintah Inggris?
Atas dasar apa Benny Wenda mengatasnamakan warga Papua Barat? Bukankah ia sudah berkewarganegaraan Inggris? Oleh karena itu, tepatlah jika Benny Winda disebut "penjual" nama dan kondisi warga, dengan tujuan untuk mendapat simpati yang hanya berguna buat dirinya sendiri.
Kedua, dari hasil ulahnya selama belasan atau puluhan tahun, adakah dukungan signifikan yang didapatkan Benny Wenda dari dunia internasional, selain dari individu-individu asing semisal Jennifer Robinson (Australia) serta Andrew Smith dan Richard Harries (Inggris)?Â
Perlu diketahui, perjuangan Gusmao tidak hanya berhasil mendapatkan simpati dan dukungan dunia internasional, melainkan juga dari dalam negeri. Timor Leste kala itu merdeka atas "restu" (walaupun pernah terpaksa) pemerintah dan parlemen Indonesia.
Ketiga, aspek kehidupan warga apa yang mau diperjuangkan Benny Wenda selain isu pelanggaran HAM di Papua Barat yang terus ia "goreng"? Apakah ia mau mengangkat sisi pemerataan dan keadilan pembangunan?
Benny Wenda tidak sadar, bahwa selama ia hidup di Inggris, nasib warga Papua (utamanya Papua Barat) justru semakin baik. Sebab pemerintah memberi otonomi khusus, konsisten menggelontorkan dana yang tidak sedikit, dan membangun infrastruktur secara besar-besaran.