Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Edhy Prabowo Resmi Tersangka, Fadli Zon Cocok Jadi Menteri KKP, Ini Alasannya

26 November 2020   00:30 Diperbarui: 26 November 2020   07:52 2414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, bila akhirnya posisi Edhy digantikan orang lain, kira-kira siapakah orangnya? Menurut penulis, sudah pasti tetap dari Partai Gerindra. Tidak mungkin pengganti Edhy diambil dari partai lain. Tradisi umumnya begitu.

Bahwa di media sosial ramai membicarakan mantan Menteri KKP Susi Pudjiasti, penulis kurang yakin beliau berkenan, dan juga belum tentu ditawari kembali oleh Presiden Jokowi.

Baca: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Susi Boleh Balik Lagi?

Penulis memperkirakan, kader Partai Gerindra yang amat mungkin diajukan oleh Prabowo Subianto selaku ketua umum, yaitu Fadli Zon. Berikut beberapa alasan mengapa Fadli Zon layak menggantikan Edhy:

Pertama, mengulang kembali, bahwa hampir pasti jatah kursi kosong menteri KKP tetap diberikan kepada Partai Gerindra. Dan yang memutuskan kader mana yang diusung yakni Prabowo. Mustahil dialihkan ke partai lain.

Kedua, Fadli Zon anti korupsi, setidaknya sampai detik ini. Kita tidak tahu besok-besok seperti apa. Sebagai orang yang lantang bersuara ketika ada persoalan korupsi yang melibatkan pejabat publik, bisa diperkirakan Fadli Zon enggan terpengaruh untuk menjadi koruptor.

Bukankah Fadli Zon pernah jadi Presiden (sekarang wakil) atau Chairman of Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) atau Organisasi Parlemen Anti Korupsi Sedunia? Sudah tepat dan memenuhi kriteria, bukan?

Fadli Zon selaku Presiden GOPAC berbicara di forum General Assembly Inter Parliamentary Union (IPU) di Jenewa, Swiss, Selasa (16/10/2018) | harianterbit.com
Fadli Zon selaku Presiden GOPAC berbicara di forum General Assembly Inter Parliamentary Union (IPU) di Jenewa, Swiss, Selasa (16/10/2018) | harianterbit.com
Jangan ditanya, mengapa Fadli Zon tidak turut bersuara di kasus Edhy ini. Jelas, dia bersama kader-kader Partai Gerindra lainnya harus bungkam sementara. Kasus Edhy adalah duka bagi mereka. Di samping sudah diberi arahan juga oleh Prabowo.

Ketiga, Fadli Zon orangnya cukup kritis. Orang berkarakter kritis lazimnya cepat belajar dari pengalaman dan kesalahan. Enggan mau jatuh ke lubang yang sama. Dan kekritisan Fadli Zon pula nantinya bisa diterapkan bersama jajaran pejabat di KKP.

Keempat, publik pasti tahu dan paham, hubungan antara pemerintah dan Partai Gerindra selama ini terlihat kurang harmonis gara-gara Fadli Zon yang kerap berbeda pendapat. Bukankah Prabowo yang sedang berada di kabinet terganggu akibat ulah Fadli Zon?

Maka dari itu, satu-satunya cara mengharmonisasi relasi pemerintah dan Partai Gerindra adalah menaklukkan Fadli Zon. Siapakah yang berkewenangan melakukannya? Ya, Prabowo. Fadli Zon pantas diberi kesempatan merasakan bagaimana menjadi pejabat di pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun