Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menang Pilpres, Suara Elektoral Final Biden-Harris Berkisar 273-306, Ini Analisanya

8 November 2020   01:28 Diperbarui: 8 November 2020   11:21 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joe Biden dan Kamala Harris | Sumber gambar: tvline.com

Hingga saat ini, belum ada sumber yang menampilkan satu pun negara bagian di Amerika Serikat yang dinyatakan sudah menyelesaikan proses penghitungan surat suara secara penuh di Pilpres 2020. Persentase suara yang masuk paling tinggi 99 persen.

Bisa dimaklumi, masih tersisa satu hari lagi bagi penyelenggara di setiap negara bagian mematangkan hasil kerjanya. Seperti diketahui, deadline atau tenggat waktu penghitungan surat suara, tertanggal 8 Desember 2020.

Meski demikian, pemenang Pilpres sesungguhnya bukan ditentukan oleh jumlah dukungan suara dari para pemilih (pemegang suara terbanyak), melainkan raihan suara elektoral (electoral college), minimal 270 dari 538.

Pasangan manakah yang diprediksi memenangkan pertarungan, Trump-Pence (Republik) atau Biden-Harris (Demokrat)? Jawabannya, Biden-Harris. Mereka unggul tipis dibanding Trump-Pence. Suara elektoral Biden-Harris 253, sementara suara elektoral Trump-Pence 214.

Total suara elektoral 538, berarti tersisa 71 lagi. Angka ini tengah ditunggu dari 6 (enam) negara bagian, antara lain Nevada (6 suara), Arizona (11 suara), Alaska (3 suara), Pennsylvania (20 suara), Carolina Utara (15 suara), dan Georgia (16 suara).

Sembari menunggu proses, sedikit berani mendahului, penulis yakin pemenang Pilpres 2020 AS adalah Biden-Harris. Mengapa? Mereka hanya butuh 6 suara lagi untuk mencapai angka 270. Mereka punya potensi mendapat kekurangan itu dari 6 (enam) negara bagian tadi.

Penulis 'meramal' Biden-Harris akan mendapat suara elektoral minimal 273 dan maksimal 306. Analisanya yakni, hampir pasti Pennsylvania berada di genggaman mereka. Persentase suara di sana telah mencapai 99 persen (Biden-Harris 49,8 persen dan Trump-Pence 49,2 persen).

Bukankah cuma 0,4 persen selisih keduanya? Betul, tapi Pennsylvania merupakan basis Demokrat, walaupun sempat jatuh ke tangan Republik pada 2016. Inilah alasan mengapa suara elektoral Biden-Harris nanti paling sedikit 273.

Biden-Harris tidak perlu berharap suara Alaska dan Carolina Utara. Keduanya basis Republik dan Trump-Pence telah menguasai. Nevada, Arizona, dan Georgia yang diperebutkan.

Lalu bagaimana dengan hitungan angka suara elektoral Biden-Harris yang bisa mencapai 306? Ya, suara Nevada, Arizona, dan Georgia sangat mungkin dikuasai Biden-Harris.

Arizona dan Georgia memang basis Republik selama puluhan tahun, tetapi data terbaru menyajikan Biden-Harris konsisten unggul dibanding Trump-Pence. Di Arizona, Biden-Harris 49,6 persen dan Trump-Pence 48,9 persen.

Sedangkan di Georgia, Biden-Harris 49,5 persen dan Trump-Pence 49,3 persen. Atau, andaikan suara elektoral Biden-Harris tidak jadi 306 karena gagal menaklukkan Arizona dan Georgia, maka Nevada agaknya ke mereka, sehingga angkanya bisa berubah menjadi 279.

Di Nevada, Biden-Harris 49,9 persen dan Trump-Pence 47,9 persen. Di samping Biden-Harris nyata unggul, wilayah itu juga adalah basis Demokrat. Intinya, kemenangan Biden-Harris berkisar di 3 (tiga) angka suara elektoral. Kelak bisa 273, 279, atau 306.

Sekian. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun