Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden AS Hasil Pilpres 2020: Mau ke-46 atau Tetap ke-45?

5 November 2020   11:40 Diperbarui: 5 November 2020   11:54 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon Presiden petahana Amerika Serikat, Donald Trump | Sumber gambar: KOMPAS.com (AP PHOTO/ GERALD HERBERT)

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat sudah dilaksanakan sejak Selasa, 3 November 2020. Artinya sudah berlangsung 2 (dua) hari.

Proses penghitungan suara untuk mendapatkan angka dukungan electoral college tengah berjalan, di mana mayoritas negara bagian sudah menyelesaikannya.

Tinggal beberapa negara bagian saja yang belum, mengingat jumlah suara yang begitu banyak dan pengirimannya lewat pos. Penyelenggara terus bekerja untuk menggenapi seluruh proses.

Meski penghitungan suara dan electoral college belum diperoleh angka pastinya, ternyata masing-masing kubu sudah dini mengumumkan klaim kemenangan, baik kubu Trump-Pence maupun Biden-Harris.

Mengenyampingkan klaim kedua kubu, siapakah kira-kira pemenang Pilpres AS 2020 berdasarkan perkembangan data? Untuk sementara, pasangan Biden-Harris. Perolehan electoral college mereka unggul puluhan angka dibanding Trump-Pence.

Memang masih menunggu hasil suara tambahan, tapi yang jelas Biden-Harris punya harapan meraih electoral college sebanyak 270, angka minimal untuk melenggang ke gedung putih.

Akankah Pilpres 2020 AS mencatatkan hasil keterpilihan presiden ke-46 (presiden baru, dalam hal ini Biden) atau tetap yang ke-45 (Trump menang dan terpilih untuk kedua kalinya)?

Jika hasilnya Biden-Harris menang, maka patut terungkap ucapan "Bye-bye, Trump-Pence". Namun bila sebaliknya, notifikasi harus muncul "Ma'af, Biden-Harris. Sila coba lagi di kesempatan lain".

Proses masih akan terus dinanti hasilnya. Mari tunggu keputusan mayoritas masyarakat AS dan angka electoral college. Mungkin beberapa hari ke depan baru bisa ditetapkan pemenangnya.

Walaupun Trump sudah ngomel-ngomel dan melayangkan tuduhan adanya penipuan di Pilpres AS, lalu diinisiasi untuk dibawa ke meja Mahkamah Agung, di mana mungkin gelisah dengan hasil yang dirinya dan Pence dapat sementara waktu, biarlah hal itu terjadi.

Sebab bukan ocehan dan gertakan Trump yang menentukan hasil akhir, melainkan keputusan warga AS dan kejujuran penyelenggara pemilu.

Bahkan adapun persoalan di tengah proses penghitungan suara dan electoral college, semuanya wajib melalui penyelesaian di tingkat negara bagian. Bukan langsung ke Mahkamah Agung.

Bukan mendahului, prediksi penulis beberapa waktu lalu soal hasil Pilpres 2020 ini agaknya semakin mendekati kenyataan. Trump-Pence sulit duduk kembali di singgasana kepresidenan.

Sila baca: Mungkin Trump Tidak Akan Terpilih Lagi, Ini Penyebabnya

Semoga Pilpres AS tetap lancar sampai akhir, hasil (pemenang) diperoleh, dan suasana di negeri itu kondusif. Seluruh dunia tentu mengharapkan hal yang sama.

*** 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun