Termasuk Maroko dan Belanda yang mengabadikan 4 (empat) tokoh Indonesia lainnya. Soekarno (Presiden pertama RI), Mohammad Hatta (Wakil Presiden Pertama RI), Raden Adjeng Kartini (tokoh emansipasi perempuan), dan Munir (aktivis HAM). Lalu Jokowi sebagai Presiden ketujuh RI, apa "labelnya" sehingga ia disejajarkan dengan King Salman oleh UEA?
Lebih dari misi mempererat hubungan bilateral, tampaknya UEA turut mengakui ketokohan Jokowi selevel Soekarno. Keduanya dianggap sebagai pemimpin dunia yang pantas dibesarkan namanya.
Oleh sebab itu, sudah semestinya rakyat Indonesia ikut bangga, pemimpinnya amat dihormati negara lain. Nama Presiden Joko Widodo tidak hanya sebatas nama jalan di UEA, tetapi akan menjadi semacam "monumen abadi".
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H