Soal ada tidaknya partai politik lain yang mendukung, Giring enggan menyebutkan nama. Yang jelas, di samping direstui oleh Presiden Joko Widodo, ia juga mengaku mendapat dukungan dan semangat dari beberapa partai politik.
"Saya tidak menyebutkan nama, tapi dari beberapa partai politik lain sudah memberikan dukungan dan semangatnya. Ada yang dari partai merah, ada yang dari partai kuning, ada juga yang dari partai biru dan lainnya," terang Giring.
Lalu, mewakili para pengurus dan anggota, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menyebutkan Giring berhak ikut capres karena dijamin konstitusi. Ia juga menilai Giring sosok teladan lantaran keluar dari zona nyaman di dunia musik dan terjun ke politik.
"Maju menjadi presiden merupakan hak konstitusional setiap warga negara Indonesia. Bro Giring sebagai warga negara tentu memiliki hak yang sama dengan tokoh-tokoh atau anak bangsa yang lain di republik ini. Giring Ganesha juga teladan bagi banyak anak muda," papar Antoni, Senin (24/8/2020).
Memimpin PSI untuk sementara waktu dan berniat menjadi presiden, Giring seolah menggiring diri agar digiring? Apa yang dibaca Giring dan partainya ke depan?
Separuh jumlah pemilih di Pemilu 2024 adalah anak muda. Itulah yang membuat Giring termotivasi menggiring diri bersama PSI dan berharap mimpinya terwujud. Ia ingin tampil sebagai salah seorang calon petarung di perhelatan Pilpres 2024.
Pilpres 2024 masih jauh dan jabatannya di PSI sebatas Plt Ketua Umum, mengapa Giring terlalu cepat mendeklarasikan diri? Benarkah dugaan sebagian pihak bahwa deklarasinya hanya sensasi, gimik politik untuk menjual nama PSI supaya mendapat atensi publik?
Bisa benar, bisa tidak. Sebab yang paling tahu semua itu adalah PSI dan Giring sendiri. Apakah benar semata demi mendongkrak pamor partai agar konsisten eksis (tidak redup karena ditinggal sementara oleh Grace), atau memang Giring sungguh sedang disiapkan sebagai capres.
Bila hanya sekadar gimik atau cari pamor pun sebenarnya wajar dilakukan PSI dan Giring. Semua partai politik sering melakukan hal yang sama meski dengan cara berbeda. Eksistensi partai mesti diupayakan. Jika tidak, maka jangan harap publik mengingatnya.
Selanjutnya, mengenai deklarasi Giring yang ternilai terburu-buru, bukankah justru lebih mantap dan inspiratif ketimbang aksi serupa yang dilakukan oleh mereka-mereka yang juga berniat jadi capres ke depan?
Mayoritas publik tahu, saat ini ada banyak tokoh politik dan profesional yang membidik kursi RI-1 di Pilpres 2024. Cuma sebagian besar di antara para tokoh itu tidak seberani Giring, cenderung malu-malu, dan bahkan salah mengambil posisi.
Sebut saja, mantan Panglima TNI 2015-2017, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Arah kepentingan politiknya sama dengan Giring, ingin menjadi capres, walaupun tidak dinyatakan terbuka.