Apa yang menyebabkan Gatot disisihkan dan tidak bernasib sebaik Moeldoko dan Tito? Penyebabnya menurut penulis adalah, Gatot tidak konsisten "intim" dengan Presiden Jokowi.
Diakui terbuka atau tidak, sedari dulu sebagian publik menilai Gatot sudah berpolitik. Terhitung sejak ia masih berstatus Panglima TNI. Ia dinilai gemar tebar pesona dan kerap bertindak sebagai "pemilik kebijakan" ketimbang "pelaksana perintah".
Memuncak belakangan ini, Gatot mempertegas posisinya sebagai oposisi pemerintah dan bergabung di KAMI. Ia enggan patuh dan menolak masuk radar "calon magang", seperti yang dilakukan Moeldoko dan Tito.
Semoga saja langkah Gatot tidak salah sehingga misi-misi besarnya terwujud. Alangkah baik baginya bila tidak bergerak terlalu keras dan berkenan memoles citra setepat mungkin.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H