Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Giatkan Sektor Wisata, Bukti Aceh Telah Bangkit Pasca Gempa dan Tsunami 2004

26 Desember 2019   03:47 Diperbarui: 26 Desember 2019   03:56 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Tsunami | Gambar: nativeindonesia.com

Mereka tidak larut meratap, melainkan berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki kondisi kehidupannya, terutama di bidang ekonomi. Pastinya cukup banyak sisi yang perlu dibenahi dari bidang ini, namun ternyata diketahui mereka tengah giat mengembangkan sektor pariwisata.

Tidak boleh disebut muluk, sebab jika betul tekuni tentu tercapai, Aceh bukan sekadar memulihkan kondisi suram yang sempat menerpa, tetapi juga mau mencerahkan wajah Indonesia.

Bersama warganya, Pemda Aceh bertekad ingin menjadikan daerahnya sebagai salah satu destinasi wisata berkelas dan kontributif dalam memajukan sektor wisata di tanah air.

Tekad tadi terungkap ketika Pemda Aceh menyelenggarakan acara Forum Silaturahmi Aceh Meusapat II pada Sabtu, 21 Desember 2019 berlokasi di Aula Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) dengan agenda utama membahas pengembangan wisata Aceh.

Forum tersebut tidak hanya dihadiri jajaran pejabat Pemda dan masyarakat Aceh, tetapi juga masyarakat umum, serta beberapa narasumber kompeten yang diundang untuk memberikan tips terbaik.

Para narasumber yang sengaja diundang itu adalah Yuana Rohma Astuti (Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Kementerian Parekraf), Dicky Adriansyah (Key Account Manager Traveloka), Doto Yogantoro (Ketua Pengelola Desa Wisata Pentingsari Kendal), dan Yanuarto Bramuda (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi). Mereka memaparkan berbagai langkah-langkah positif dan efektif yang amat berguna bagi Pemda Aceh dalam upaya mengembangkan sektor wisata.

Bukan tanpa dasar Pemda Aceh mengundang narasumber dan masyarakat umum untuk mengetahui banyak tentang wisata Aceh lewat forum sehari tersebut. Beberapa tahun belakangan, sektor wisata memang sudah dikembangkan dan sekarang ingin ditingkatkan lebih baik lagi. Hal itu disampaikan oleh pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT di acara Forum Silaturahmi Aceh Meusapat II, Jakarta, Sabtu (21/12/2019) | Gambar: waspadaaceh.com
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT di acara Forum Silaturahmi Aceh Meusapat II, Jakarta, Sabtu (21/12/2019) | Gambar: waspadaaceh.com
"Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mengidentifikasi, setidaknya ada 797 objek wisata serta 774 situs dan cagar budaya yang tersebar di 23 kabupaten/kota seluruh Aceh. Semua lokasi wisata itu dapat dikunjungi melalui jalur darat, laut dan udara. Tersedia juga penerbangan internasional ke Aceh, seperti dari Penang, Kuala Lumpur, dan juga Jeddah. Sekarang sedang dibahas rencana pembukaan jalur penerbangan baru dari Aceh ke India (Port Blair), serta rute Sabang-Phuket-Langkawi," tutur Iriansyah.

Dari beragam upaya yang dilakukan selama ini, Aceh telah berhasil menarik wisatawan dengan jumlah fantastis. Tercatat misalnya pada 2018, kunjungan wisatawan mencapai 2,5 juta orang (naik 20 persen dari tahun sebelumnya), dan pada tahun ini (2019) diperkirakan naik menjadi 3 juta orang.

Iriansyah mengaku naiknya jumlah wisatawan disebabkan karena di samping objek wisata yang menarik, fasilitas dan sarana-prasarana sudah sangat mendukung, meskipun tetap akan terus ditingkatkan. Kemudian, situasi keamanan di Aceh juga dipastikan terjamin dan kondusif, sehingga para wisatawan nyaman berkunjung.

Masjid Raya Baiturrahman | Gambar: nativeindonesia.com
Masjid Raya Baiturrahman | Gambar: nativeindonesia.com
Museum Tsunami | Gambar: nativeindonesia.com
Museum Tsunami | Gambar: nativeindonesia.com
Pantai Kuala Merisi | Gambar: nativeindonesia.com
Pantai Kuala Merisi | Gambar: nativeindonesia.com
Danau Laut Tawar | Gambar: nativeindonesia.com
Danau Laut Tawar | Gambar: nativeindonesia.com
Intinya, sektor pariwisata di Aceh ke depan bakal dibuat selevel Bali, Lombok atau Banyuwangi. Seperti diketahui, potensi wisata di tiga wilayah ini telah sukses dikembangkan dan akhirnya membawa dampak positif terhadap kesejahteraan warga. Lewat brand "The Light of Aceh", Pemda Aceh berkomitmen mempopulerkan wisata lokal sembari pula menggiatkan usaha kreatif masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun