"Rencana yang di Thamrin, itu (alasan) kenapa sekarang kami pasang cone. Setelah dilakukan perbaikan, otomatis kami akan pasang. Setelah dibangun trotoarnya akan dicat ulang dan dipasang kembali," ungkap Syafrin.
What's going on, Dinas Perhubungan dan Dinas Bina Marga? Mengapa tidak direncanakan matang dari awal? Mau sepanjang apa lagi jalur trotoar diperlebar? Apakah sampai jalur kendaraan bermotor tak tersisa?
Mau berapa banyak lagi anggaran "mendadak" untuk membuat ulang jalur sepeda? Bukankah harga cat yang digunakan terbilang mahal (miliaran rupiah) karena barang impor? Atau mungkin karena masih banyak uang tersisa sebelum penutupan tahun anggaran?
Semoga saja bongkar-membongkar tidak dilakukan terus-menerus, karena uang yang digunakan berasal dari hasil keringat warga. Jangan sampai muncul slogan baru: "cantik kotanya, bahagia warganya". Warga tidak mungkin bahagia kalau perutnya dalam keadaan kosong.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H