Kemudian, ternyata selain Ahok dan Chandra, nama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tengah dikabarkan akan diberi posisi penting juga di BUMN, yaitu sebagai Direktur Utama PT PLN.
Benarkah Sandiaga akan diangkat jadi Direktur PT PLN? Sama dengan status Ahok dan Chandra, kapasitas dan kompetensi Sandiaga masih akan diuji oleh TPA.
Entah sampai kapan Erick melangsungkan proses pemanggilan terhadap beberapa orang yang dinilai potensial, yang jelas, hasil final bakal diumumkan pada awal Desember 2019.
Erick memanggil dan memproses sekian nama karena memang ada semacam misi khusus untuk memperbaiki ratusan perusahaan BUMN yang dideteksi memiliki masalah internal.
Sekali lagi dan lagi, proses penjaringan dan seleksi calon pimpinan baru di berbagai perusahaan BUMN tengah berlangsung, belum ada hasil apa-apa. Dan seandainya sudah ada hasilnya, sikap yang paling tepat diambil tidak lain dan tidak bukan yakni menerima dengan penuh harapan. Ya, harapan agar BUMN semakin baik.
Pertanyaannya, mengapa kemudian terdapat sekelompok orang atau sebagian pihak yang tampaknya bertindak seolah paling tahu dibanding Menteri BUMN dan anggota TPA?
Mengapa tidak mempercayakan penuh kepada pemerintah soal suksesi kepemimpinan di BUMN? Mengapa pula harus menyerang pribadi orang terlalu keras padahal belum tentu diberi amanah? Adakah pihak penyerang lebih kompeten ketimbang orang yang diserang?
Apa jadinya sekarang? Semua saling menyudutkan. Perlu diketahui, orang yang diserang tentu punya massa pendukung juga yang tidak mungkin diam seribu bahasa. Sejauh ini aksi sudut-menyudutkan terjadi di media sosial.
Lebih parah lagi, ada pribadi lain yang namanya ikut dibawa-bawa padahal sangat mungkin tidak tahu-menahu soal urusan suksesi kepemimpinan di BUMN. Entah mereka benar nyata secara fisik atau tidak, di media sosial ramai nama Poppy dan Sandra.
Siapa Poppy dan Sandra? Yang tahu pasti adalah pihak yang mengenal dan kemudian mengangkat nama mereka ke permukaan supaya jadi bahan konsumsi publik. Baikkah jika akhirnya orang yang tidak punya urusan ikut terseret?
Oleh karena itu, daripada larut dalam perdebatan (melebar) soal siapakah sosok yang akan dipercaya sebagai pimpinan baru di perusahaan BUMN, lebih baik keputusannya diserahkan saja kepada presiden, Menteri BUMN dan para anggota TPA.